REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tahun 2023 telah menjadi tahun paling inovatif dalam dunia teknologi, karena menandai dua terobosan besar yang telah mengubah lanskap industri selama lebih dari satu dekade terakhir.
1. ChatGPT dan AI Generatif
Tahun 2023 diwarnai oleh keberhasilan ChatGPT, yang secara resmi diluncurkan pada November 2022. Namun, dampaknya terasa sepanjang tahun ini, yang menjadikannya berita teknologi terbesar dalam beberapa bulan terakhir.
Dilansir ZDNet pada Senin (11/12/2023), terobosan utama ChatGPT terletak pada kemampuannya membuat teknologi terasa lebih manusiawi. Berbeda dengan teknologi pencarian tradisional yang mengharuskan pengguna menguasai frasa dan sintaksis spesifik, ChatGPT memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan dalam bahasa alami, seakan-akan berbicara dengan sesama manusia.
Kehebatan ChatGPT ditunjukkan dalam capaian penggunaannya. Dalam waktu hanya lima hari, ChatGPT mencapai satu juta pengguna, dan pada Januari 2023, hanya dua bulan setelah peluncurannya, jumlah pengguna aktifnya melampaui 100 juta, mendekati 200 juta. Kejeniusan ChatGPT dalam menyimulasikan percakapan manusia membuatnya terkadang sulit dibedakan dari manusia. Dukungan dari Large Language Model (LLM), seperti GPT-4 OpenAI dan LLM lainnya, seperti Gemini dari Google, Llama 2 dari Meta, dan Olympus dari Amazon, menambah dimensi pada kisah sukses AI generatif.
Penggunaan AI generatif tidak hanya terbatas pada pembuatan chatbot, melainkan juga mencakup berbagai aplikasi, seperti pembuatan gambar oleh AI melalui DALL-E, merangkum dokumen besar, analisis sentimen untuk pemasaran, bantuan kode bagi pengembang perangkat lunak, bantuan menulis dokumen umum, dan terjemahan teks antarbahasa.
2. Apple Vision Pro dan Era Baru untuk AR dan VR
Tidak kalah mencolok, tahun 2023 menyaksikan kebangkitan minat besar terhadap pengalaman tiga dimensi dalam augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), terutama dengan diperkenalkannya Apple Vision Pro. Setelah tujuh tahun pengembangan, headset Vision Pro membuat gebrakan dengan pengalaman realitas campuran yang belum pernah terlihat sebelumnya pada headset konsumen.
Diperkenalkan sebagai "komputer spasial" oleh Apple, Vision Pro menarik perhatian dengan kualitas dan ketepatan pengalaman AR yang mengesankan. Meskipun dengan harga 3.500 dolar AS (sekitar Rp 54,5 juta), Vision Pro diharapkan membuka pintu bagi tingkat pengalaman realitas campuran yang baru. Keberhasilan Apple di bidang ini juga telah merangsang minat konsumen terhadap VR dan AR secara keseluruhan, seperti terlihat dari antusiasme pelanggan pada Meta Quest 2 dan Quest 3.
Menjadi pusat perhatian pada Black Friday dan Cyber Monday, headset VR dari Meta terjual lebih banyak daripada produk populer seperti Apple AirPods dan AirPods Pro di Amazon. Kesuksesan ini menunjukkan bahwa era baru untuk AR dan VR telah dimulai, membuka peluang baru dalam eksplorasi dan pemanfaatan teknologi ini dalam berbagai industri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika