REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Layanan streaming beriklan di Indonesia terus mengalami peningkatan dengan 69 persen dari penonton TV di Indonesia menonton konten streaming yang diselingi iklan.
Berdasarkan riset yang dilakukan Magnite, para penonton di Indonesia menghabiskan rata-rata dua jam sehari untuk menonton konten pada layanan streaming dan memiliki kecenderungan tinggi untuk menonton melalui perangkat yang berbeda-beda.
Meskipun ponsel adalah perangkat utama yang digunakan untuk menonton, 61 persen penonton konten TV yang diselingi iklan justru paling sering, bahkan selalu, menonton lewat smart TV, bahkan hampir sepanjang waktu dalam seminggu.
Penggunaan berbagai perangkat untuk menonton ini menciptakan interaksi yang lebih bermakna antara brand dengan konsumen, sebab hampir semua (97 persen) penonton konten streaming yang diselingi iklan memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk membeli produk yang mereka tonton lewat berbagai perangkat tersebut.
''Layanan streaming beriklan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan karena para penonton lebih menyukai konten televisi premium yang mudah diakses,'' ujar Gavin Buxton, Managing Director Asia di Magnite, dalam siaran pers, Kamis (30/11/2023).
Menurut Buxton, riset tersebut menunjukkan bahwa streaming mampu meningkatkan kepercayaan dan visibilitas merek, di mana interaksi dengan penonton tidak terbatas pada konten streaming, tetapi juga pada iklan yang ditayangkan. Seiring dengan perkembangan layanan streaming yang terus meningkat, pemilik merek pun harus mulai melirik saluran ini untuk meningkatkan interaksi dengan konsumen yang tertarik.
''Hasil riset Magnite membuktikan efektivitas konten streaming yang diselingi iklan dan kemampuannya untuk meningkatkan interaksi dengan penonton dalam jangka waktu yang lama melalui pengalaman menonton yang menyeluruh dari berbagai perangkat,'' tutur Yogi Triharso, Head of Emtek Digital Data Programmatic.
Dari hasil riset Magnite juga terungkap bahwa layanan streaming sangat penting bagi keluarga-keluarga di Indonesia dan 86 persen penonton konten streaming yang diselingi iklan menganggap layanan streaming sebagai sebuah kebutuhan.
Di sisi lain, hampir 7 dari 10 penonton mengatakan bahwa mereka menonton lebih banyak konten streaming yang diselingi iklan dibandingkan tahun sebelumnya.
Penonton konten streaming yang diselingi iklan merasa nyaman untuk memberikan informasi tentang preferensi mereka, jika informasi tersebut dapat menghasilkan penyajian iklan yang lebih relevan dengan mereka, di mana penyesuaian jenis iklan dengan preferensi ini mampu menghasilkan performa iklan yang lebih baik. Bahkan 94 persen dari penonton konten streaming yang diselingi iklan cenderung lebih memperhatikan tayangan iklan yang relevan dengan minat mereka.
Selain itu, konten streaming lebih menarik perhatian penonton daripada media sosial, di mana 94 persen penonton konten streaming yang diselingi iklan mengaku menghabiskan waktu yang lama setiap kali mereka menonton konten streaming. Sementara itu, 89 persen pengguna media sosial justru akan menggeser feed mereka dengan cepat sampai menemukan konten yang menarik bagi mereka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
