Bisnis periklanan X bergejolak sejak tahun lalu, ketika Elon Musk resmi menjadi pemilik platform sejak 2022. Sekitar sebulan setelah dia mengambilalih, Musk menulis tweet bahwa untuk sebagian besar, Apple “berhenti beriklan di Twitter.”
Namun setelah bertemu dengan CEO Apple Tim Cook di kantor pusat perusahaan di Cupertino, keduanya tampak menyelesaikan beberapa perselisihan. Kemudian, pada bulan Januari, perusahaan tersebut menandatangani kesepakatan dengan perusahaan teknologi iklan DoubleVerify dan Integral Ad Science (IAS) untuk membantu pengiklan memastikan iklan mereka tidak ditempatkan di sekitar konten yang tidak pantas.
Penunjukan Yaccarino sebagai CEO baru X pada bulan Mei dimaksudkan untuk meredakan kekhawatiran pengiklan mengenai semakin banyaknya konten yang tidak pantas sekaligus banyan permusuhan. Namun Musk terus menggali kubur platformnya sendiri dengan membuat pengiklan utama geleng-geleng kepala.
Ketika Musk terus mendukung konspirasi antisemit, Gedung Putih memberikan pernyataan yang mengecam promosi kebencian antisemit dan rasis.