Ahad 12 Nov 2023 12:45 WIB

Kebut Target Proyek Mars, Elon Musk Bahayakan Karyawan SpaceX?

Laporan investigasi Reuters mengungkap karyawan SpaceX rawan untuk cedera.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Tingkat cedera karyawan di fasilitas SpaceX cukup tinggi.
Foto: AP Photo/Terry Renna
Tingkat cedera karyawan di fasilitas SpaceX cukup tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investigasi Reuters terhadap kondisi kerja yang tidak aman di SpaceX telah mengungkap lebih dari 600 cedera sejak tahun 2014 yang belum dilaporkan ke publik hingga saat ini. Karyawan saat ini dan mantan karyawan yang dikutip dalam laporan tersebut menyalahkan tenggat waktu yang agresif dan kebencian CEO Elon Musk terhadap birokrasi.

Mereka menuduh bahwa tujuannya membawa manusia ke Mars secepat mungkin telah menyebabkan perusahaan mengambil jalan pintas dan menghindari protokol yang tepat. Menurut temuan Reuters, tingkat cedera di beberapa fasilitas SpaceX jauh lebih tinggi daripada rata-rata industri, yaitu 0,8 cedera atau penyakit per 100 pekerja.

Baca Juga

Di lokasinya di Brownsville, Texas, tingkat cedera pada tahun 2022 adalah 4,8 per 100 pekerja. Di McGregor, Texas, tempat perusahaan tersebut melakukan uji roket, tingkat cederanya adalah 2,7.

Dilansir Engadget, Ahad (12/11/2023), para karyawan mengalami patah tulang, luka robek, jari hancur, luka bakar, sengatan listrik, dan luka serius di kepala. Ini termasuk luka yang membuat pekerja Brownsville Florentino Rios buta pada tahun 2021 dan luka lainnya yang menyebabkan karyawan Francisco Cabada koma sejak Januari 2022. 

Di situs McGregor SpaceX, satu pekerja, Lonnie LeBlanc, terbunuh pada tahun 2014 ketika angin menjatuhkannya dari trailer truk yang muatannya tidak tepat. Namun selama bertahun-tahun, SpaceX hanya membayar sedikit denda akibat pelanggaran keamanannya. Setelah kematian LeBlanc, perusahaan membayar Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) sebesar 7.000 dolar AS.

Seorang mantan manajer SpaceX mengatakan kepada Reuters bahwa pekerja menjaga keselamatan mereka sendiri. Sementara yang lain mengatakan bahwa karyawan bahkan diberitahu untuk tidak mengenakan perlengkapan keselamatan berwarna cerah karena Musk tidak menyukainya. SpaceX juga berulang kali gagal menyerahkan data cedera kepada regulator sepanjang sejarahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement