REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Berjalan kaki dikenal dapat membawa sejumlah manfaat bagi kesehatan. Siapa sangka, manfaat kesehatan ini tak hanya bisa diperoleh dengan berjalan maju, tetapi juga berjalan mundur.
Menurut Dr Michael Mosley, berjalan mundur bisa memberikan manfaat kesehatan yang mengejutkan meski hanya dilakukan selama beberapa menit. Sebagian dari manfaat tersebut, menurut Dr Mosley, adalah meringankan nyeri pada punggung bawah dan lutut.
"Teknik (berjalan mundur) ini telah digunakan dalam fisioterapi selama berpuluh tahun untuk merehabilitasi cedera kaki bawah," jelas Dr Mosley, seperti dilansir The Sun pada Rabu (15/11/23).
Pemanfaatan jalan mundur dalam pemeliharaan kesehatan sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Praktik ini diyakini berasal dari Cina. Hingga saat ini, praktik berjalan mundur untuk memelihara kesehatan juga masih cukup populer di negara tersebut.
Di Cina, berjalan kaki mundur sebanyak 100 langkah diyakini dapat membawa manfaat kesehatan yang sama seperti berjalan kaki maju sebanyak 1.000 langkah. Pendapat ini tampaknya didukung oleh sejumlah studi moderen yang telah dipublikasikan pada beragam jurnal.
Dari beragam studi tersebut, diketahui bahwa berjalan kaki mundur setidaknya dapat memberikan tiga manfaat kesehatan. Berikut ini adalah ketiga manfaat kesehatan tersebut.
1. Membakar lebih banyak kalori
Sejumlah studi mengindikasikan bahwa jalan mundur membutuhkan energi yang lebih besar dibandingkan jalan maju. Berjalan kaki mundur diyakini dapat membakar kalori hingga 30 persen lebih banyak.
Sebuah studi dalam International Journal of Sports Medicine juga menemukan bahwa berjalan mundur atau retro walking dapat membantu proses penurunan berat badan. Setelah menerapkan kebiasaan berjalan mundur, para partisipan dalam studi menyatakan bahwa mereka bisa mengurangi sekitar 2,5 persen massa lemak mereka.
Aktivitas berjalan mundur juga dapat melatih dan menggerakkan otot-otot yang jarang digunakan saat berjalan maju. Sebagai contoh, otot pada betis, tulang kering, serta paha bagian depan.
2. Perbaiki ingatan jangka pendek
Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti asal University of Roehampton menemukan bahwa berjalan mundur bisa membantu meningkatkan daya ingat jangka pendek. Dalam studi ini, tim peneliti meminta para partisipan untuk menonton sebuah video dan mengingatnya. Para partisipan diminta untuk menonton video tersebut sambil berjalan mundur, berjalan maju, atau berdiri tegak.
Hasil studi menunjukkan bahwa partisipan yang berjalan mundur mampu mengingat lebih banyak hal dari video yang mereka tonton. Menurut Dr Mosley, berjalan mundur dapat mengaktivasi bagian tertentu di otak yang mampu mengoptimalkan daya ingat.
3. Meredakan nyeri punggung dan meningkatkan keseimbangan
Prof Janet Dufek dari University of Nevada menyatakan berjalan mundur dapat menggerakkan kelompok-kelompok otot besar. Pergerakan ini bisa membantu meringankan keluhan nyeri punggung dan meningkatkan fleksibilitas.
Sebagai contoh, berjalan kaki mundur dapat meregangkan otot hamstring. Otot hamstring merupakan otot yang berada di belakang kaki. Peregangan tersebut memungkinkan kaki untuk bergerak dengan jangkauan yang lebih lebar tanpa memberikan tekanan berlebih pada punggung.
Studi berskala kecil yang melibatkan atlet sebagai partisipan juga menemukan hal serupa. Studi ini mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen partisipan merasa nyeri punggung mereka membaik setelah melakukan jalan mundur. "(Jalan mundur juga) memperbaiki stabilitas dan keseimbangan," ujar Prof Dufek.
Berjalan kaki mundur juga dapat memberikan manfaat serupa bagi lansia. Berjalan mundur selama 15 menit, lima hari per pekan selama empat pekan, dapat meningkatkan keseimbangan para lansia.