Selasa 31 Oct 2023 23:45 WIB

Berita Korban Genosida Israel Membuat Cemas, Ini Solusinya

Kita dapat belajar teknik mengatasi kecemasan terutama membaca berita perang.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
jika kita merasa kewalahan, lelah, dan cemas terhadap ketakutan yang sering muncul akibat kabar yang terjadi saat ini di Gaza, ada sejumlah trik yang bisa dilakukan/ilustrasi
Foto: EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
jika kita merasa kewalahan, lelah, dan cemas terhadap ketakutan yang sering muncul akibat kabar yang terjadi saat ini di Gaza, ada sejumlah trik yang bisa dilakukan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tiga pekan ini menjadi waktu yang sulit bagi para korban genosida Israel di Gaza, Palestina. Para pengguna sosial mengalami kecemasan akibat terpapar berita-berita mengerikan perilaku negara zionis tersebut, anak kecil, perempuan, hingga lansia.

Kecemasan terhadap apa yang terjadi di Gaza, bisa saja muncul kapan pun, namun mengingat fakta bahwa kejadian ini terjadi pada salah satu masa yang paling menegangkan dalam sejarah saat ini, masuk akal jika pengguna merasa sedang mengalami sedikit kesulitan.

Baca Juga

Melansir Talkspace, Selasa (31/10/2023), kita dapat mempelajari teknik mengatasi kecemasan. Kiat-kiat di bawah ini dapat berguna jika kita merasa kewalahan, lelah, dan cemas terhadap ketakutan yang sering muncul akibat kabar yang terjadi saat ini di Gaza.

1. Batasi Media Sosial

Media sosial bisa menjadi cara yang bagus untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman. Hal ini bisa menghilangkan hambatan yang pernah dialami dalam hubungan jarak jauh. Namun, seperti semua hal lain dalam hidup, segala sesuatu yang berlebihan bisa berdampak negatif.

Saat ini, setiap pagi membuka mata, semua orang pasti pertama kali mencari smartphone mereka dan ini menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Sayangnya, misinformasi, hal-hal negatif, dan hoax telah menjadi bagian di hampir semua platform media sosial.

Paparan yang berlebihan dapat mengakibatkan kecemasan dan stres yang besar, bahkan mengenai topik tertentu seperti genosida. Jika kita mendapati bahwa penggunaan media sosial berdampak negatif pada kita, pertimbangkan untuk membatasi berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk menelusuri media sosial.

Caranya, misal batasi membuka media sosial hanya 30 menit dalam sehari. Tetapkan jumlah pasti klik-tayang yang kita mau, misal hanya mengeklik lima berita. Bisukan atau berhenti sejenak mengikuti profil yang menambah kecemasan kita.

 

2. Berhati-hati Mengkonsumsi Berita

Kita semua ingin mendapat informasi, namun dengan siklus berita 24 jam, kita bisa dengan mudah tersesat dalam berita buruk, terutama tentang genosida. Smartphone memperingatkan kita melalui notifikasi dan pop-up tentang setiap peristiwa traumatis baru-baru ini.

Sadarilah seberapa banyak kita membiarkan diri tersedot ke dalam berita setiap hari. Menetapkan batas seberapa banyak kita terpapar ini bisa membantu, terutama jika kita merasa cemas terhadap informasi terkait genosida.

Caranya, beri diri kita batas waktu berapa banyak berita yang ingin dibaca setiap hari. Pilih acara yang kita percayai. Bisukan peringatan selama hari kerja sehingga kita tidak terus-menerus menerima notifikasi. Hapus aplikasi yang membuat kita cemas atau menambah ketakutan.

“Temukan cara yang cocok bagi kita untuk tetap mendapat informasi tentang perang dan kejadian terkini yang tidak terlalu memicu gejala kecemasan dan membuat merasa kewalahan,” ungkap terapis Kate Rosenblatt.

 

3. Cek Fakta

Akses digital membuat pencarian informasi menjadi mudah. Untungnya, ini juga memungkinkan kita memeriksa sumber dan informasi. Meskipun ini bisa menjadi sebuah lereng yang licin, dan mudah untuk melewati lubang kelinci tersebut, pemeriksaan fakta singkat mengenai informasi yang mengkhawatirkan dapat menjadi cara yang bagus untuk mengendalikan kecemasan.

Waspadai clickbait (judul yang mengejutkan atau menarik yang digunakan untuk membujuk kita agar mengklik sebuah artikel). Luangkan waktu untuk memastikan kutipan berada dalam konteks, fakta tidak dibumbui, dan judul tidak menyesatkan.

Caranya, periksa dan verifikasi kredensial, menilai bias, periksa tanggal, baca bagian “Tentang Kami” pada website, analisis URL (Domain .edu dan .org biasanya valid, tetapi jika ada “lo” atau “.co” di akhir, harus dicurigai).

Penting juga untuk percaya pada naluri (Jika sesuatu terdengar sensasional atau tidak dapat dipercaya, mungkin ada baiknya melakukan sedikit penggalian), gunakan situs pengecekan fakta yang dapat dipercaya.

 

4. Praktikkan Perawatan Diri

Perawatan diri sangatlah penting dan bermanfaat sepanjang waktu, namun hal ini bahkan lebih penting lagi jika kita mengalami kecemasan akan genosida baru-baru ini. Kita bisa mempelajari cara menenangkan pikiran dan menghilangkan stres besar karena hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan dengan menggunakan beberapa teknik yang sangat mudah diikuti untuk menghadirkan kedamaian.

Latihan pernapasan dalam dan relaksasi dapat membantu mengurangi gejala kecemasan. Pernapasan dalam-dalam mengaktifkan respons sistem saraf parasimpatis kita, membantu membawa tubuh dan pikiran kita keluar dari respons 'lawan atau lari' yang cemas dan menuju respons 'istirahat dan cerna' yang lebih santai.

Ini memberi sinyal pada tubuh dan pikiran bahwa kita aman. Untuk mempraktikkan latihan ini, cobalah menarik napas dalam tiga kali, buat embusan napas sedikit lebih lama daripada tarikan napas. Meski hanya membantu menurunkan 'volume' kecemasan kita dari 10 menjadi 9, melakukan tindakan kecil seperti ini dapat mendukung dalam melakukan hal yang benar berikutnya.

 

5. Pelajari Pemicunya

Mengetahui apa yang memicu kecemasan Anda adalah langkah pertama dalam belajar mengelolanya. Jika merasa kesal saat melihat Twitter, hindarilah. Jika unggahan orang tertentu di Facebook membuat stres, nonaktifkan atau berhenti ikuti orang tersebut. Jika program berita tertentu terus-menerus membuat khawatir, pertimbangkan untuk beristirahat sejenak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement