Jumat 27 Oct 2023 18:48 WIB

Tak Mau Kalah dari AS dan Rusia, Cina Luncurkan Misi Berawak Baru

Long March-2F membawa pesawat ruang angkasa Shenzhou-17 dengan tiga awak astronaut.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Cina mengirimkan misi berawak baru ke stasiun luar angkasa Tiangong pada Kamis (26/10/2023).
Foto: Phys.org
Cina mengirimkan misi berawak baru ke stasiun luar angkasa Tiangong pada Kamis (26/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cina mengirimkan misi berawak baru ke stasiun luar angkasa Tiangong pada Kamis (26/10/2023). Roket Long March-2F tersebut lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut Cina pukul 11.14 siang waktu setempat.

Long March-2F membawa pesawat ruang angkasa Shenzhou-17 dengan tiga awak astronaut. Keberangkatan mereka ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong merupakan bagian dari program luar angkasa Cina yang memiliki target mengirim manusia ke Bulan pada 2030.

Baca Juga

Dikutip dari laman Phys.org, Jumat (27/10/2023), tiga awak Shenzhou-17 itu memiliki usia rata-rata termuda sejak pembangunan stasiun luar angkasa, yakni 38 tahun. Pada upacara keberangkatan, ratusan orang menyemangati dengan mengibarkan bendera nasional Cina dan membawa bunga kuning.

Para astronaut mengenakan pakaian antariksa berwarna putih dan biru. Lagu patriotik Cina, "Ode to the Motherland", dinyanyikan saat para penjelajah ruang angkasa itu berjalan perlahan menuju bus ke lokasi peluncuran.

Kegembiraan muncul di antara kerumunan pengunjung ketika pengeras suara membunyikan hitungan mundur dan roket lepas landas, mengirimkan gumpalan asap ke seluruh landasan peluncuran serta hamparan gurun kering di sekitar lokasi. Deru mesin yang semakin keras meredam tepuk tangan.

Siaran langsung juga menunjukkan kru di stasiun luar angkasa memantau perjalanan itu untuk mengantisipasi kedatangan astronaut yang akan bergabung dengan mereka. Setelah roket mengudara selama sekitar 15 menit, seorang pejabat program luar angkasa menyatakan peluncuran tersebut sukses.

Kapten dari kru astronaut yang baru berangkat bernama Tang Hongbo tercatat sudah pernah menjalani misi ke stasiun luar angkasa. Dua astronaut lainnya adalah Tang Shengjie dan Jiang Xinlin. Keduanya berusia tiga puluhan dan masing-masing melakukan perjalanan luar angkasa perdananya.

Wakil direktur Badan Antariksa Berawak Cina, Lin Xiqiang, menjelaskan tugas ketiga awak yang semuanya laki-laki itu di Tiangong. Mereka akan melakukan berbagai pengujian dan eksperimen muatan aplikasi serta ilmu pengetahuan luar angkasa di orbit.

Ini termasuk melakukan beberapa pekerjaan pemeliharaan di stasiun luar angkasa seperti memperbaiki kerusakan kecil akibat puing-puing luar angkasa. "Kami telah menemukan bahwa sayap surya stasiun luar angkasa telah beberapa kali terkena partikel kecil luar angkasa," ujar Lin.

Anggota awak misi sebelumnya, Shenzhou-16, sudah berada di stasiun luar angkasa Tiangong selama hampir lima bulan. Mereka bersiap menerima ketiga astronaut yang baru berangkat, kemudian akan kembali ke Bumi pekan depan.

Tiangong, program luar angkasa andalan Cina, selalu diawaki oleh tim bergilir yang terdiri dari tiga astronaut. Pada Juni 2023, kapsul pesawat ruang angkasa Shenzhou-15 kembali ke Bumi, sampai dengan selamat di lokasi pendaratan di wilayah utara Mongolia Dalam.

Pada bulan yang sama, diluncurkan kapsul Shenzhou-16, yang membawa warga sipil Cina pertama—profesor Universitas Beihang, Gui Haichao—ke orbit. Shenzhou-16 dijadwalkan kembali ke Bumi pada 31 Oktober 2023 setelah "serah terima" tugas dengan awak Shenzhou-17.

Rencana untuk mewujudkan "impian luar angkasa" dijalankan dengan optimal di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping. Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu telah menggelontorkan miliaran dolar AS untuk program luar angkasa.

Program antariksa yang dikelola militer itu berupaya mengejar ketertinggalan Cina dari Amerika Serikat dan Rusia dalam hal penjelajahan luar angkasa. Cina berencana mengirim misi berawak ke Bulan pada 2030 dan berencana membangun pangkalan luar angkasa di permukaan Bulan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement