Rabu 18 Oct 2023 05:31 WIB

'Neraka Bocor', BMKG Ungkap Pemicu Suhu Udara Sangat Panas Akhir-Akhir Ini

Potensi bibit siklon tropis 99W diperkirakan meningkat dalam 24 jam ke depan.

 BMKG mengungkapkan kehadiran  siklon tropis 99W memicu suhu udara di kota-kota besar di Indonesia berkisar antara 21 hingga 36 derajat Celcius.
Foto: EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
BMKG mengungkapkan kehadiran siklon tropis 99W memicu suhu udara di kota-kota besar di Indonesia berkisar antara 21 hingga 36 derajat Celcius.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA---Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga kebakaran lahan yang dipicu pengaruh siklon tropis 99W pada Rabu (18/10/2023).

"Terpantau bibit siklon tropis 99W yang berada di Laut China Selatan sebelah timur Vietnam dengan kecepatan angin 40 km per jam dan tekanan udara minimum mencapai 108,9 hectopascal," kata Prakirawan BMKG Kania Mustikawati dikutip dari jaringan InfoBMKG di Jakarta, Rabu dini hari.

Baca Juga

Potensi bibit siklon tropis 99W yang diperkirakan meningkat dalam 24 jam ke depan, kata Kania, dapat memicu tekanan angin dengan kecepatan 10-50 kilometer (km) per jam, bertiup dari arah timur hingga tenggara.

"Masyarakat perlu mewaspadai angin kencang yang berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan," katanya.

Tidak hanya angin kencang, fenomena tersebut juga memicu suhu udara di kota-kota besar di Indonesia berkisar antara 21 hingga 36 derajat Celcius, dengan kelembaban udara berkisar antara 40 hingga 100 persen.

BMKG juga menerbitkan peringatan gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter di wilayah Samudra Hindia Barat Daya Sumatera.

Terpaan angin juga berpotensi memicu kebakaran pada lapisan atas permukaan tanah dengan kategori sangat mudah terbakar, seperti di Sumatera bagian tengah hingga selatan, sebagian besar Pulau Jawa dan Bali.

Selanjutnya Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Selatan (Kalsel), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), sebagian Maluku dan Papua bagian selatan. "Karena itu kami imbau seluruh masyarakat yang berada di wilayah tersebut untuk menghindari aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement