REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mumi tertua di Amerika akan menerima penguburan yang layak. Mumi tersebut dipajang di dalam rumah duka di Pennsylvania, Amerika Serikat, selama 128 tahun.
Dilansir Daily Mail, Kamis (5/10/2023), pria tersebut hanya dikenal sebagai ‘Stoneman Willie’, seorang pecandu alkohol yang meninggal karena gagal ginjal di penjara setempat pada 19 November 1895. Dia secara tidak sengaja menjadi mumi oleh petugas pemakaman yang bereksperimen dengan teknik pembalseman baru.
Identitas asli pria tersebut tidak diketahui karena dia memberikan nama palsu ketika ditangkap lebih dari satu abad lalu karena pencopetan. Jenazahnya akan menerima upacara terakhir dan dibawa melalui prosesi ke Forest Hills Memorial Park terdekat untuk dimakamkan pada 7 Oktober.
Willie mengenakan jas hitam dan dasi kupu-kupu saat dia terbaring di dalam peti mati di rumah duka. Rambut dan giginya tetap utuh, sedangkan kulitnya menjadi kasar.
Rumah Duka Auman mengatakan kini mereka telah mengidentifikasi Stoneman Willie menggunakan dokumen sejarah dan akan mengungkapkan namanya akhir pekan ini ketika mereka menguburkan jenazahnya. Hingga saat ini, tidak banyak yang diketahui tentang Willie selain dia berasal dari Irlandia.
Direktur Pemakaman Kyle Blankenbiller mengatakan, pihaknya tidak menyebutnya sebagai mumi. “Kami menyebutnya sebagai teman kami Willie,” kata Blankenbiller.
“Dia baru saja menjadi sebuah ikon, bagian yang penuh cerita bukan hanya dari masa lalu, tapi tentu saja masa kininya,” ujarnya lagi.
Dokumen sejarah menunjukkan bahwa Stoneman Willie diawetkan oleh Theodor Auman, seorang petugas pemakaman yang bereksperimen dengan pembalseman arteri yang inovatif. Itu adalah sebuah teknik yang masih relatif baru pada akhir abad ke-19. Sebelumnya, jenazah disimpan di timbunan es hingga penguburan.
Prosesnya memerlukan penyuntikan cairan pembalseman ke dalam arteri, yang akan menggantikan darah, dan tabung pembuangan memfasilitasi pengeluaran darah dari vena.
Sejarawan lokal George M. Meiser XI mengatakan kepada The Washington Post bahwa Auman mencampurkan resepnya sendiri yang dicampur dengan formalin, bahan kimia yang digunakan dalam proses pembalseman. Jumlah yang berlebihan membuat tubuh pria itu membatu.
Stoneman Willie memberikan nama palsu James Penn ketika dia ditangkap setelah ditemukan di dalam rumah kos setempat dengan jam tangan emas, pisau cukur, dan uang di tangannya— semuanya telah dia curi.
Pria berusia 37 tahun itu meninggal setelah berjuang melawan penyakit maag, yang memburuk menjadi uremia akut atau penyakit ginjal stadium akhir.
Dokumen sejarah telah mengidentifikasi nama asli Stoneman Willie, yang akan diukir di bagian bawah batu nisannya saat jenazahnya dimakamkan akhir pekan ini.