Selasa 03 Oct 2023 20:39 WIB

Sukses Mendarat di Bulan, Pesawat Ruang Angkasa India Kini Menuju Pusat Tata Surya

Misi Aditya-L1 memulai perjalanannya selama empat bulan menuju pusat tata surya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Badan antariksa India menyampaikan bahwa pesawat luar angkasa India yang bertugas memantau matahari telah mencapai tahap penting dalam perjalanannya menuju pusat tata surya./ilustrasi
Foto: Press Information Bureau, India
Badan antariksa India menyampaikan bahwa pesawat luar angkasa India yang bertugas memantau matahari telah mencapai tahap penting dalam perjalanannya menuju pusat tata surya./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan antariksa India menyampaikan, pesawat luar angkasa India yang bertugas memantau matahari telah mencapai tahap penting dalam perjalanannya menuju pusat tata surya. Hal ini terjadi beberapa hari setelah kekecewaan karena misi penjelajah bulan mereka tidak berhasil.

Misi Aditya-L1, yang memulai perjalanannya selama empat bulan menuju pusat tata surya pada 2 September, membawa peralatan untuk mengamati lapisan terluar matahari. "Pesawat antariksa itu telah melewati pengaruh gravitasi Bumi," kata pernyataan dari Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) pada Sabtu (30/9/2023), dilansir Phys, Selasa (3/10/2023).

Baca Juga

Aditya, yang dinamai sesuai dengan dewa matahari dalam mitologi Hindu, telah menempuh perjalanan sejauh 920 ribu kilometer, yang merupakan setengah dari total jarak perjalanan yang direncanakan. Pada saat mencapai titik ini, gaya gravitasi antara dua objek astronomi tersebut hilang, sehingga misi tersebut tetap dalam orbit halo yang stabil di sekitar bintang terdekat kita.

Badan ISRO juga mencatat ini kedua kalinya mereka berhasil mengirimkan pesawat luar angkasa ke luar lingkup pengaruh Bumi, yang pertama adalah Misi Pengorbit Mars pada tahun sebelumnya. Pada Agustus, India mencapai prestasi sebagai negara pertama yang berhasil mendaratkan pesawat di dekat kutub selatan bulan, yang sebagian besar belum pernah dijelajahi oleh manusia.

Ini juga menjadikan India negara keempat yang berhasil mendarat di bulan. Meskipun rover Pragyan sempat mengamati sekitar lokasi pendaratan, operasinya harus dihentikan ketika malam bulan tiba, yang berlangsung sekitar dua pekan di Bumi.

India berharap untuk memperpanjang misi ini dengan menghidupkan kembali kendaraan bertenaga surya, setelah matahari kembali bersinar di permukaan bulan. Namun, hingga saat ini, belum ada kabar atau tanda-tanda kehidupan dari rover tersebut. “Tidak masalah jika penjelajah bulan tidak dapat dihidupkan kembali karena penjelajah telah mencapai tujuannya dengan baik,” ujar Kepala ISRO, S. Somanath.

India telah memiliki sejarah prestasi di bidang penjelajahan luar angkasa, termasuk menjadi negara Asia pertama yang menempatkan pesawat di orbit sekitar Mars pada 2014. Mereka juga memiliki rencana untuk meluncurkan misi berawak ke orbit Bumi dalam waktu tiga tahun mendatang.

Meskipun Amerika Serikat dan Badan Antariksa Eropa telah mengirim banyak wahana luar angkasa ke pusat tata surya sejak program Pioneer NASA pada 1960-an, jika berhasil, misi terbaru ISRO ini akan menjadi yang pertama yang dilakukan oleh negara Asia yang akan ditempatkan dalam orbit mengelilingi matahari. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement