REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Media hiburan Variety sempat melaporkan awal pekan ini bahwa lagu buatan kecerdasan buatan (AI) yang menggemakan suara Rapper Drake dan Penyanyi The Weeknd dapat dipertimbangkan untuk Grammy Award dalam kategori penulisan lagu. CEO Recording Academy Harvey Mason Jr. sedang meluruskan hal tersebut.
Mason Jr. bersikeras bahwa bukan itu masalahnya. Dalam sebuah wawancara The New York Times pekan lalu, Mason menyatakan bahwa lagu tersebut “benar-benar memenuhi syarat” karena liriknya dibuat oleh manusia.
Dilansir Engadget, Selasa (12/9/2023), di Instagram, Mason Jr kini telah mengklarifikasi bahwa lagu tersebut tidak memenuhi syarat.
“Meski ditulis oleh manusia sebagai penciptanya, vokalnya tidak diperoleh secara legal, vokal tersebut tidak disetujui oleh label atau artisnya, dan lagu tersebut tidak tersedia secara komersial dan oleh karena itu tidak memenuhi syarat,” ujar Mason Jr.
Sebelumnya, sebuah lagu kolaboratif yang menampilkan salinan Drake dan suara The Weekend yang dihasilkan AI berjudul Heart on My Sleeve telah dikirimkan untuk pertimbangan Grammy Award.
Baik Drake maupun The Weeknd tidak ada hubungannya dengan hal itu. Dilansir Variety, Ghostwriter, pencipta lagu buatan AI menjadi viral pada bulan April, sedang mencari penghargaan yang paling didambakan di industri musik untuk duet 'palsu' yang sebelumnya menurut CEO Recording Academy Harvey Mason Jr. dalam sebuah wawancara dengan The New York Times dinilai benar-benar memenuhi syarat karena ditulis oleh manusia.
Belakangan, pernyaan itu pun diralat. “Kami tidak akan memberikan nominasi atau penghargaan kepada komputer AI atau seseorang yang menggunakan AI. Itulah perbedaan yang kami coba buat. Ini adalah penghargaan untuk manusia yang mengutamakan keunggulan serta didorong oleh kreativitas manusia,'' kata Mason dalam satu wawancara dengan Variety.
Seorang perwakilan dari Ghostwriter mengonfirmasi kepada Times bahwa “Heart on My Sleeve” masuk dalam kategori lagu dan lagu rap terbaik tahun ini, penghargaan yang diberikan kepada penulis sebuah lagu, bukan kepada artisnya. Dalam hal ini, liriknya ditulis oleh Ghostwriter, meskipun penampilan vokalnya dihasilkan oleh komputer.
Tetapi meskipun lagu tersebut dianggap memenuhi syarat dari sudut pandang kreatif, peraturan Grammy mengharuskan lagu tersebut memiliki “distribusi generasi”, yang berarti “rilis rekaman secara luas, tersedia secara nasional melalui toko fisik, pengecer daring pihak ketiga, dan/atau layanan streaming.”
Setelah lagu tersebut pertama kali muncul di YouTube dan layanan streaming, lagu itu menghilang karena Universal Music rupanya mengirimkan pemberitahuan penghapus ke DSP. Sejak itu, video tersebut telah diunggah ulang oleh pihak ketiga tidak resmi di internet dan layanan streaming.