REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badai Hilary melanda wilayah Semenanjung Baja dan Teluk California, yang melintasi perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Badai ini telah mengakibatkan dampak serius, dimulai dengan hujan lebat yang menyebabkan kekhawatiran akan banjir dan bencana yang mengancam wilayah tersebut dan juga wilayah Barat Daya Amerika Serikat.
Namun, apakah badai Hilary akan berdampak ke Indonesia? Korbid Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin, memprediksi bahwa pada umumnya badai di Amerika Serikat tidak memiliki dampak terhadap kondisi cuaca di Indonesia. “Tapi secara umum, badai di AS tidak berpengaruh dengan kondisi cuaca di Indonesia,” kata Miming kepada Republika, belum lama ini.
Gambar-gambar yang beredar menunjukkan bahwa banjir telah merusak jalan-jalan dan infrastruktur di daerah tersebut. Di Amerika Serikat, dampak badai Hilary dirasakan dalam bentuk gangguan penerbangan dan permainan olahraga. Pusat Badai Nasional (NHC) melaporkan bahwa badai ini telah melemah saat mendekati pantai barat-tengah Semenanjung Baja pada Sabtu malam lalu. Diperkirakan bahwa badai ini akan terus melemah menjadi badai tropis saat bergerak ke arah California selatan pada Ahad (20/8/2023).
Namun, NHC menekankan bahwa hujan lebat dan gelombang badai di sepanjang pantai masih menjadi ancaman utama. NHC mengingatkan bahwa banjir yang merusak dan bahaya petir masih akan mengancam daerah perkotaan, terutama di bagian utara Semenanjung Baja. Di berbagai bagian California selatan dan Nevada selatan, diperkirakan curah hujan antara 7,6 hingga 15,2 cm bisa terjadi dengan potensi banjir dan dampak lanjutan.
Berbagai gambar yang beredar di media sosial memperlihatkan dampak parah banjir bandang di kota Santa Rosalia dan Mulege di Semenanjung Baja California. Beberapa daerah telah tergenang air dan jalan-jalan rusak akibat arus deras air.
Badai Hilary sendiri pada pukul 06.00 GMT telah berjarak sekitar 724 km di sebelah selatan-tenggara San Diego. Badai ini bergerak dengan kecepatan hampir 32 km per jam, membawa angin berkecepatan maksimum hampir 137 km per jam.
Pihak berwenang Amerika Serikat telah memberikan peringatan kepada warga dan bisnis untuk mengambil langkah-langkah pencegahan. Banyak penerbangan di Bandara Internasional San Diego yang dijadwalkan pada Ahad (20/8/2023) telah dibatalkan, dan beberapa pertandingan olahraga, termasuk bisbol dan sepak bola, juga terpaksa ditunda atau dimajukan karena ancaman cuaca buruk yang membawa hujan deras dan banjir.