REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Isu gempa megathrust memang sempat menghebohkan. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DI Yogyakarta menegaskan soal isu gempa megathrust hanya potensi, bukan prediksi akan terjadi di wilayah pesisir selatan DIY. Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak panik mengenai potensi tersebut.
Gempa megathrust berpotensi terjadi hingga kekuatan magnitudo 8,7 dan bisa menimbulkan tsunami setinggi lebih dari tiga meter. Berikut beberapa ulasan mengenai megathrust, seperti dilansir dari laman Canada.ca, Rabu (23/8/2023).
Apa itu megathrust?
Megathrust merupakan salah satu jenis sumber gempa bumi dengan mekanisme sesar naik dan ukurannya sangat besar yang terbentuk dari proses subduksi (tumbukan) antara dua lempeng tektonik dimana salah satunya menghunjam ke bawah.
Bagaimana bisa tahu bahwa gempa megathrust telah terjadi?
Tenggelamnya pantai luar secara tiba-tiba saat gempa megathrust terjadi membunuh vegetasi yang dapat ditentukan usianya. Gempa bumi megathrust juga menyebabkan tanah longsor bawah laut dari landas kontinen ke laut dalam. Endapan longsor dapat dikenali dari sampel inti yang diambil dari dasar laut.
Bagaimana peneliti tahu soal potensinya di masa depan?
Deformasi kerak dalam pola yang dapat diprediksi dapat dideteksi dengan pengukuran geodetik yang sangat hati-hati menggunakan Satelit Pemosisian Global, perataan yang tepat, pengukuran mikro-gravitasi, dan pengukuran jarak perubahan menggunakan teknologi laser.
Jika guncangan magnitudo 7 adalah 10 kali lebih besar dari magnitudo 6 dan 100 kali lebih besar dari magnitudo 5, apakah guncangan dari magnitudo 9 100 kali lebih besar dari magnitudo 7?
Ternyata, tidak. Guncangan gempa, dalam frekuensi yang merusak bangunan, meningkat menjadi maksimum antara gempa berkekuatan 7 dan 8, maka goncangan hanya melibatkan area yang lebih luas. Namun, durasi guncangan gempa megathrust jauh lebih lama. Bisa beberapa menit. Durasi yang lama ini dapat mengakibatkan kerusakan pada beberapa jenis bangunan yang mungkin tidak rusak pada kekuatan guncangan yang sama yang dihasilkan oleh gempa yang lebih kecil.
Jika gempa berkekuatan 6,9 skala richter meluluhlantakkan Kobe, Jepang, apa dampak gempa megathrust berkekuatan 9 skala richter?
Pola kerusakannya akan sangat berbeda. Bangunan kecil umumnya mengalami sedikit atau tidak ada kerusakan, kecuali jika terkena tanah longsor. Hampir semua kerusakan melibatkan bangunan besar atau struktur besar seperti jembatan.
Lantas, apakah gempa megathrust merupakan bahaya gempa bumi terbesar kita?
Tidak. Gempa bumi pedalaman, yang tidak sebesar itu tetapi bisa lebih dekat dengan daerah perkotaan dan lebih sering terjadi, adalah bahaya gempa bumi terbesar.
Mengapa gempa megathrust menyebabkan tsunami?
Gerakan dorong gempa megathrust menyebabkan gerakan vertikal yang besar di dasar laut dan ini memindahkan sejumlah besar air yang menjauh dari gerakan bawah laut sebagai tsunami.
Bisakah sebuah pulau tenggelam saat gempa megathrust terjadi?
Kemungkinan sebuah pantai akan turun sebanyak satu atau dua meter saat gempa megathrust berikutnya terjadi.
Apakah semua pesisir rentan terhadap tsunami dari gempa megathrust?
Tidak. Hanya pantai yang terbuka ke Pasifik terbuka yang rentan terhadap gelombang tsunami yang merusak. Daerah-daerah yang rawan tsunami diindikasikan pada halaman bertab merah buku telepon yang diterbitkan untuk masyarakat pesisir British Columbia.
Jika mengalami banyak gempa bumi kecil, apakah itu akan menghilangkan stres yang menumpuk akibat gempa megathrust?
Tidak. Dibutuhkan banyak sekali gempa bumi kecil untuk melepaskan jumlah energi yang setara dengan gempa besar. Jumlah energi yang dilepaskan meningkat sekitar 40 kali lipat setiap kali terjadi peningkatan satu unit pada skala besaran. Jadi, jika mempertimbangkan gempa bumi kecil pada tingkat yang dirasakan, sekitar berkekuatan 2, harus ada sekitar satu juta gempa kecil sehari, setiap hari, selama 500 tahun. Tingkat aktivitas gempa tersebut tidak teramati.