REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meta dilaporkan akan meluncurkan versi web untuk aplikasi Threads awal pekan ini. Versi web memang telah lama dinantikan sejak layanan pesaing X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) diluncurkan Juli lalu.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengatakan bahwa perusahaannya sedang bekerja untuk menambahkan fitur tersebut bersama dengan pencarian yang lebih baik. Menurut Zuckerberg, fitur tersebut akan tersedia di bulan Agustus.
Versi web yang banyak ditunggu akan membuat Threads lebih bermanfaat bagi pengguna, seperti merek, akun perusahaan, pengiklan, dan jurnalis. Meskipun Meta tidak memberikan detail informasi seperti tanggal peluncuran, Kepala Instagram Adam Mosseri mengatakan Threads versi web akan segera muncul.
"Kami sebentar lagi akan meluncurkan Threads versi web," kata Mosseri dalam sebuah posting di Threads pada Jumat, dikutip dari Reuters, Selasa (22/8/2023).
Namun laporan Wall Street Journal, rencana peluncuran fitur versi web ini belum final dan masih bisa berubah. Mosseri juga mengungkap bahwa Meta masih akan memperbaiki beberapa hal tentang fitur tersebut sebelum akhirnya dirilis.
“Kami sudah melakukan uji coba selama satu hingga dua pekan , tapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki sebelum akhirnya dirilis secara luas,” kata Mosseri seperti dilansir The Verge, Selasa (22/8/2023).
Threads yang diluncurkan pada 16 Juli, yang dengan cepat meraup 100 juta pengguna. Namun pada awal peluncurannya, Threads tidak disertai dengan beberapa fitur penting, yang kini perlahan-lahan ditambahkan oleh perusahaan.
Perusahaan baru-baru ini juga menambahkan fitur Following Feed, serta kemampuan untuk memverifikasi tautan dengan profil Mastodon pengguna. Ini mengindikasikan bahwa Meta mungkin benar-benar serius dalam melakukan integrasi dengan protokol jaringan sosial terdesentralisasi Activity Pub.
Namun di sisi lain, menurut analisis dari Similarweb, aplikasi Threads telah kehilangan 79 persen pengguna aktif hariannya di Android. Threads mencapai puncaknya dengan 49,3 juta pengguna aktif harian di seluruh dunia pada 7 Juli, sehari setelah dirilis. Namun pada 7 Agustus, pengguna aplikasi ini turun menjadi 10,3 juta pengguna aktif harian.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
