REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiktok ingin kreator memberi label pada konten mereka jika dibuat dengan kecerdasan buatan (AI). Tiktok hendak membantu streamer mempermudah proses dengan menambahkan toggle sederhana yang akan memberi label konten jika dihasilkan oleh AI.
Dilansir laman Ghacks, Kamis (10/8/2023), fitur label baru memungkinkan artis untuk menyatakan apakah posting mereka berisi materi yang dihasilkan AI dengan lebih mudah. Saat mengirimkan video, diberi label “konten buatan AI” di bawah “opsi lainnya”.
Tiktok mengatakan, video deepfake dilarang dari platform tersebut pada 2020, sebagaimana tercantum dalam Pedoman Komunitas mereka. Aplikasi ini mendefinisikan deepfake sebagai pemalsuan digital (media sintetik atau media yang dimanipulasi) yang menipu pengguna dengan mendistorsi kebenaran peristiwa dan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada subjek video, orang lain, atau masyarakat. Deepfake Joe Rogan yang viral ditarik pada Februari 2023.
Tiktok mempermudah produsen untuk mengidentifikasi video yang dihasilkan AI. Bisnis tersebut telah menerapkan pengaturan baru yang memungkinkan produsen mengidentifikasi film yang dihasilkan AI. Label ini akan ditampilkan di samping judul video dan akan membantu penonton mengidentifikasi materi yang dibuat oleh AI.
Tiktok memperkenalkan label konten yang dihasilkan AI sebagai tanggapan atas kekhawatiran tentang pertumbuhan deepfake di situs. Deepfake adalah video yang diedit agar terlihat seperti seseorang berbicara atau melakukan sesuatu yang tidak pernah mereka katakan atau lakukan.
Tiktok telah melarang film deepfake diunggah ke layanan, tetapi label baru ini akan membantu mencegah artis memposting deepfake tanpa mengumumkannya. Label baru ini juga dimaksudkan untuk membantu pemirsa Tiktok lebih selektif terhadap konten yang mereka tonton. Pemirsa akan dapat dengan cepat mengenali materi yang dihasilkan AI dengan label tersebut dan membuat penilaian cerdas tentang apakah akan mempercayainya atau tidak.