Kamis 10 Aug 2023 16:55 WIB

'Bela Diri' di Internet Harus Dikuasai untuk Cegah Kejahatan Siber, Seperti Apa Itu?

"Bela diri" di dunia maya wajib dikuasi untuk antisipasi kejahatan siber.

Pengguna internet diminta menguasai 'bela diri' di dunia maya mengantisipasi kejahatan siber.
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Pengguna internet diminta menguasai 'bela diri' di dunia maya mengantisipasi kejahatan siber.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pakar teknologi informasi Onno W Purbo meminta masyarakat mempelajari "bela diri" di internet. Hal ini guna mengantisipasi maraknya kejahatan di internet dan media sosial.

"Kalau bela diri kan belajar diserang dan bertahan untuk diri sendiri, teknik ini harus kita terapkan, kita harus tahu ini mau serang, kalau tahu teknik serangan, otomatis kita antisipasi," kata Onno saat menjadi narasumber Seminar Cyber Security Awarness dalam rangkaian Tangerang Digital Festival di Puspemkot Tangerang, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga

Onno menyebutkan, teknik bela diri pertama adalah jangan 'kepo' dengan asal mengklik yang masuk di medsos dan internet. Kedua jangan percaya dengan apa yang dikirim lewat internet sebab kebanyakan yang datang untuk melakukan penipuan.

"Jangan kepo, apa-apa diklik, mulai dari situ. Kalau kepo kan apa-apa diklik, terus virus masuk, terus sering kali orang pakai internet mikirnya orangnya baik, pintar, intinya dua itu," katanya menambahkan.

Kemudian dari sisi pribadi untuk tidak sembarangan memposting di internet dan medsos. "Karena posting sembarangan akan terbuka informasi tentang kita, dimainkan oleh orang jahat untuk memanfaatkan kita," ujarnya.

Onno mengatakan, modus penipuan melalui internet dan medsos yang marak saat ini salah satunya membeli barang di media sosial. "Belinya tanpa melalui marketplace, orang percaya dengan barang yang dijual lalu mentransfer," ujar dia.

Onno mengapresiasi kegiatan edukasi yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang. Selain itu, Onno juga mengaku kagum dengan antusias peserta yang begitu banyak dari berbagai kalangan mulai dari ASN hingga mahasiswa.

"Edukasi seperti ini harapannya tingkat kasus penipuan bisa turun, hampir setiap hari saya menerima laporan masyarakat yang menjadi korban penipuan di medsos dan internet," pungkas Onno.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement