Kamis 03 Aug 2023 07:24 WIB

Akhirnya, TweetDeck Berganti Nama Jadi XPro

Warna yang mendominasi juga hitam, persis seperti tampilan X di aplikasi lain.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
TweetDeck secara resmi telah berubah nama menjadi XPro./ilustrasi
Foto: EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
TweetDeck secara resmi telah berubah nama menjadi XPro./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seperti halnya Twitter yang telah berganti nama menjadi X, TweetDeck juga kini telah berubah. Layanan desktop streamreader atau pengelola aliran tweet resmi dari Twitter ini secara resmi telah berubah nama menjadi XPro. 

Perubahan ini bisa dilihat dengan mengunjungi laman TweetDeck, maka Anda akan melihat “XPro” di bagian atas halaman tersebut. Warna yang mendominasi juga hitam, persis seperti tampilan X di aplikasi lain. 

Baca Juga

Elon Musk, pemilik X, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengumumkan nama XPro pekan lalu. Seperti kebanyakan perubahan nama Twitter menjadi X, masih ada banyak sisa-sisa merek lama di halaman tersebut.

Dilansir The Verge, Kamis (3/8/2023), gambar pada halaman depan masih menampilkan logo burung Twitter. Selain itu, tagline pada halaman tersebut juga berbunyi “A powerful, real-time tool for people who live in Twitter”, yang bermakna bahwa XPro diperuntukkan menjadi alat bantu real-time bagi orang-orang yang aktif di Twitter.

Namun, ada beberapa tambahan penyebutan XPro di halaman tersebut, termasuk sebuah baris yang menanyakan apakah pengunjung mungkin mencari versi lama XPro. Kalimat itu kemudian dilengkapi dengan sebuah tautan menuju ke halaman TweetDeck versi lama. 

Sementara itu, satu perubahan yang masih ditunggu adalah XPro menjadi subscriber-only benefit, dan hal itu tampaknya akan segera terjadi. Pada 3 Juli, perusahaan mengatakan bahwa XPro hanya akan tersedia bagi mereka yang membayar untuk diverifikasi dalam 30 hari. Jadi, jika X menepati janjinya, perubahan itu akan segera terjadi.

Rebranding X perlahan tapi pasti telah terjadi di seluruh platform, termasuk pada aplikasi Android dan iOS. Logo X raksasa yang berkedip-kedip juga sempat ditambahkan di bagian atas kantor pusat X di San Francisco sebelum akhirnya dibongkar.

Pencopotan logo X ini dilakukan lantaran warga sekitar gedung merasa terganggu. Mayoritas warga di sekitar kantor X menilai bahwa logo raksasa yang memancarkan sinar seperti strobo itu tidaklah aman.

Twitter atau X juga kini telah termasuk ke dalam bagian X Corp. Merger ini diajukan pada tanggal 15 Maret dan Musk disebut sebagai presiden dari perusahaan tersebut dan juga induknya, X Holdings Corp, yang didirikan pada bulan Maret. 

X, yang sering disebut oleh Musk sebagai aplikasi super, disebut bakal mirip dengan WeChat yang populer di Cina dan digunakan oleh sebagian besar aktivitas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement