REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Baru-baru ini, Apple meluncurkan model MacBook Air 15 inci, mirip dengan model MacBook Air 13 inci biasa tetapi dengan layar lebih besar. Meskipun perangkat tersebut sangat dinantikan selama beberapa tahun, permintaan aktual pelanggan untuk MacBook Air 15 inci ternyata tidak sesuai ekspektasi perusahaan. Bahkan, angka penjualan sangat rendah sehingga perusahaan memangkas produksi.

Menurut laporan terbaru dari DigiTimes, dikutip dari Gizmochina, Jumat (28/7/2023), sumber dalam rantai pasokan mengklaim bahwa penjualan MacBook Air 15 inci baru sebanyak 50 persen lebih rendah dari prediksi raksasa teknologi berbasis Cupertino itu.

Laporan lebih lanjut menambahkan bahwa karena permintaan yang rendah, perusahaan mengurangi produksi, tetapi belum diketahui apakah Apple telah mengambil langkah untuk menurunkan jumlah produksi atau masih dalam pertimbangan.

Ini adalah model pertama Apple MacBook Air yang menampilkan layar 15 inci yang lebih besar. Sebelumnya, pengguna harus membeli model MacBook Pro yang lebih mahal jika mereka menginginkan layar lebih besar dari 13 inci.

MacBook Air 15 inci Apple yang baru, diluncurkan bulan lalu di WWDC, dibandrol dengan harga mulai dari 1.299 dolar AS atau sekitar Rp 19,6 juta. Ini berlanjut dengan desain dan chip M2 yang sama seperti model biasa tetapi dengan layar lebih besar dan dua speaker tambahan.

Menurut Forbes, model 15 inci dilengkapi dengan adaptor daya 35 watt port ganda, sehingga pengguna dapat mengisi daya perangkat USB-C lain (seperti iPhone atau iPad) pada saat yang sama ketika mengisi daya laptop itu sendiri. Ini adalah MacBook Air level awal pertama yang menyertakan adaptor ini (sebelumnya, hanya disertakan dengan model step-up yang lebih mahal). Jika ingin memanfaatkan fitur pengisian cepat laptop, pengguna perlu membeli adaptor daya USB-C 70 watt opsional.

Ikuti Whatsapp Channel Republika