Jumat 28 Jul 2023 06:41 WIB

Masyarakat Diajak Manfaatkan Sosial Commerce dengan Maksimal

Social commerce saat ini menyediakan katalog penjualan.

Ilustrasi belanja daring di social commerce.
Foto: www.freepik.co.
Ilustrasi belanja daring di social commerce.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2023 mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia terus bertambah pesat dan kini mencapai 215 juta. Rata-rata durasi pemakaian sekitar 7 jam 42 menit per hari dan di antaranya 167 juta pengguna sudah menggunakan media sosial.

Namun, data BPS pada 2018 menyebutkan bahwa dari tiga sub indeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, sub indeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019. Literasi digital untuk pemahaman mengenai kecakapan digital, budaya, serta etika hingga keamanan di ruang maya diperlukan mengingat internet perlu dimanfaatkan secara maksimal, salah satunya untuk berbisnis. 

Baca Juga

"Sosial commerce berupa platform media sosial seperti Facebook, Instagram, maupun TikTok kini bisa jadi media untuk memasarkan produk," ujar Dosen Bisnis Digital Politeknik Negeri Samarinda, Almasari Aksenta, saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, demikian seperti dinukil pada Jumat (28/7/2023).

Pentingnya social commerce saat ini menurutnya bisa dijadikan identitas yang kredibel hingga mempermudah transaksi jual beli. Social commerce saat ini juga menyediakan katalog penjualan, serta promosi iklan berbayar, serta mempercepat proses penyebaran konten melalui reels maupun story.  

Teknik dalam social commerce di antaranya melalui memperbanyak lingkup pertemanan, membuat konten bermanfaat dan menarik, serta memperbarui unggahan secara berkala. Dengan perkembangan ini UMKM perlu mengetahui pentingnya teknologi social commerce dalam membantu strategi penjualan serta memanfaatkan fitur social commerce yang ada. 

Narasumber lainnya, Flora Irawati mengatakan, social commerce bisa digunakan untuk jual beli barang dan jasa secara langsung melalui media sosial. "Alasan menggunakan social commerce adalah untuk memunculkan pengetahuan akan produk, brand awareness, jadi metode marketing paling jitu karena memanfaatkan kekuatan visual," paparnya. 

Mengenai hal itu pelaku UMKM harus mengetahui media sosial mana yang paling banyak dipakai pengguna di Indonesia yaitu WhatsApp di posisi pertama dengan 88,7%, disusul Instagram 84,8%, lalu di posisi ketiga Facebook sebesar 81,3%, kemudian TikTok 63,1%. Menyambung hal itu, Direktur utama PT Borneo Mediatama Digital, Dedi Priansyah mengatakan melalui social commerce pengguna dapat secara langsung berinteraksi dengan merek, toko dan produk.

"Dengan adanya social commerce, UMKM lokal dapat menjangkau pelanggan di wilayah lebih luas tanpa harus memiliki toko. Social commerce juga juga memungkinkan berinteraksi langsung dengan pelanggan," jelasnya. 

Sehingga dengan kelebihan itu respon cepat terkait permasalahan pelanggan dapat meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas. Selain itu rekomendasi dari teman maupun influencer akan membantu UMKM untuk lebih dikenal dan mencoba produk. 

Seperti dinukil dari Antara, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement