REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan baru-baru ini dari Korea menyatakan Apple telah secara aktif melakukan pengembangan terhadap laptop layar lipat. Hal ini berpotensi menimbulkan persaingan yang signifikan dengan Asus, yang telah memimpin dengan lini Zenbook Fold.
Apple dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan pemasok untuk menghadirkan MacBook layar lipat ke pasar. Jika berhasil, langkah ini dapat menyuntikkan kehidupan baru ke dalam industri layar.
Menanggapi kejenuhan pasar smartphone, pembuat layar Korea seperti Samsung Display dan LG Display telah mengarahkan fokus ke panel OLED untuk laptop. Dengan meningkatnya permintaan panel OLED yang dapat dilipat untuk laptop, kedua perusahaan mengoordinasikan upaya untuk mengembangkan dan memproduksi panel semacam itu.
Masuknya Apple ke pasar ini tidak diragukan lagi akan berdampak besar, mengingat pengaruh pasar perusahaan. Laporan tersebut menunjukkan bahwa ukuran layar yang lebih besar menawarkan profitabilitas yang lebih tinggi bagi produsen panel. Kendati terdapat tantangan untuk mencapai kerapatan piksel yang tinggi pada dimensi yang lebih besar.
Namun, profitabilitas layar lipat untuk laptop melampaui layar lipat untuk smartphone. Akibatnya, ini menghadirkan peluang menarik bagi pembuat layar untuk memanfaatkan pasar yang berkembang untuk laptop lipat.
Laptop layar lipat masih merupakan konsep yang baru lahir, tetapi telah menimbulkan kegembiraan yang signifikan. Kemampuan untuk melipat laptop menjadi dua menawarkan kemungkinan baru untuk portabilitas dan penggunaan.
Bagi para profesional, ini bisa berarti fleksibilitas yang lebih besar untuk bekerja di mana saja tanpa mengorbankan ruang layar atau performa. Konsumsi media juga dapat mengalami revolusi, karena pengguna kini dapat menikmati layar yang lebih besar untuk film dan video tanpa memerlukan perangkat tambahan.
Detail teknis spesifik dan spesifikasi MacBook layar lipat yang dikabarkan belum terungkap. Sementara peluncuran resmi diharapkan pada tahun 2026, Apple berencana untuk meluncurkan MacBook layar lipatnya pada tahun 2025, menurut laporan, seperti dikutip dari Gizmochina, Ahad (9/7/2023).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
