REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Alphabet Inc Google mendemonstrasikan hasil pencarian yang diperbarui yang menyematkan lebih banyak kecerdasan buatan (AI) dalam jawabannya. Kendati begitu, mereka memastikan pencarian Google tradisional masih bisa digunakan untuk menemukan dan mencari informasi.
Bard adalah chatbot dengan persona yang dapat mengadakan percakapan seperti manusia dan digunakan untuk kolaborasi kreatif. Misalnya, membuat kode perangkat lunak atau menulis keterangan untuk foto.
Dengan pencarian yang ditingkatkan yang disebut Search Generative Experience, beranda Google masih terlihat dan bertindak seperti bilah pencarian yang sudah dikenal selama ini. Jika Google baru mendeteksi bahwa AI generatif dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan, bagian atas halaman hasil akan menampilkan respons yang dihasilkan AI. Tautan tradisional ke Web akan tetap di bawah.
Misalnya, penelusuran untuk “Cuaca San Francisco" seperti biasa akan mengarahkan pengguna ke prakiraan cuaca selama delapan hari.
Sementara itu, pencarian yang menanyakan pakaian apa yang akan dikenakan di Kota California memicu respons panjang yang dihasilkan oleh AI: "Anda harus membawa pakaian berlapis, termasuk kemeja lengan pendek dan sweter atau jaket ringan untuk hari itu," kata hasil tersebut, termasuk tautan ke situs web tempat saran diperoleh.
Pengguna juga akan dapat memasuki mode percakapan baru yang mirip dengan Bard dan ChatGPT sehingga pengguna dapat meminta tindak lanjut dengan lebih mudah. Namun, perusahaan menunjukkan mode percakapan tidak dirancang untuk menjadi chatbot. Ini dimaksudkan untuk membantu mengasah hasil pencarian.
Bisakah mencoba pencarian Google baru sekarang?
Dilansir Reuters, Kamis (11/5/2023), pengguna di Amerika Serikat (AS) akan mendapatkan akses ke Search Generative Experience dalam beberapa pekan mendatang melalui daftar tunggu. Fase uji coba Google akan memantau kualitas, kecepatan, dan biaya hasil pencarian.
Sedangkan untuk fitur Bard telah tersedia tanpa daftar tunggu di 180 negara dan wilayah dan berencana untuk memperluas dukungannya ke 40 bahasa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika