REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Meta telah lama mencoba menghentikan penipu yang menyamar sebagai akun bisnis terverifikasi di halaman Facebook. Namun baru-baru ini, jenis penipuan baru telah ditemukan.
Akun yang baru-baru ini diretas menjalankan iklan yang disetujui oleh Meta, dan di dalamnya dicampur dengan malware. Meskipun akun ini biasanya mudah dikenali karena menyamar sebagai Facebook, banyak yang tampak resmi dan memiliki nama seperti 'Meta Ads' atau 'Meta Ads Manager'.
Dilansir dari Indian Express, Selasa (9/5/2023), dalam sebuah laporan oleh TechCrunch, iklan ini awalnya terlihat oleh seorang analis industri bernama Matt Navarra di Twitter. Iklan ini memiliki tautan yang meminta pengguna untuk mengklik tautan dan memasang alat yang mungkin adalah malware.
Beberapa peretas juga memasang iklan di halaman terverifikasi yang mengubah nama halamannya menjadi 'Google AI', dengan unggahan yang menyertakan tautan ke Google Bard, chatbot AI perusahaan. Halaman terverifikasi yang diretas ini memiliki ribuan hingga 10 ribu pengikut, bahkan ada yang mencapai jutaan.
Meskipun Meta telah menonaktifkan semua akun yang dibagikan oleh Navarro, masih belum jelas bagaimana halaman yang diretas ini dapat mengubah nama mereka tanpa disetujui oleh sistem perusahaan.
Dengan meningkatnya minat pada alat AI seperti ChatGPT, sebuah laporan baru-baru ini oleh Meta menunjukkan bahwa penipu telah memikat pengguna WhatsApp, Instagram, dan Facebook, dengan membagikan tautan ke aplikasi yang menawarkan mereka akses ke alat chatbot AI seperti ChatGPT dan Google Bard.