Rabu 03 May 2023 17:15 WIB

Penyesalan Pencipta AI, Ingatkan Risikonya

Pencipta AI mengundurkan diri dari Google menyusul popularitas ChatGPT.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
The Godfather of AI, Geoffrey Hinton telah mengundurkan diri dari Google menyusul pesatnya peningkatan ChatGPT dan chatbot lainnya. Dia mengatakan ingin bebas berbicara tentang risiko AI.
Foto: Unsplash
The Godfather of AI, Geoffrey Hinton telah mengundurkan diri dari Google menyusul pesatnya peningkatan ChatGPT dan chatbot lainnya. Dia mengatakan ingin bebas berbicara tentang risiko AI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---The Godfather of AI, Geoffrey Hinton telah mengundurkan diri dari Google menyusul pesatnya peningkatan ChatGPT dan chatbot lainnya. Dia mengatakan ingin bebas berbicara tentang risiko AI.

Hinton, yang membantu meletakkan dasar bagi AI generatif saat ini, adalah seorang ahli teknik di Google selama lebih dari satu dekade. Sebagian dari dirinya menyesali pekerjaannya selama ini, setelah melihat bahaya yang ditimbulkan AI generatif. Dia khawatir tentang informasi yang salah, di mana rata-rata orang tidak akan dapat lagi mengetahui apa yang benar.

Baca Juga

Dalam waktu dekat, Hinton khawatir bahwa kemampuan AI untuk mengotomatiskan tugas tidak hanya akan menggantikan pekerjaan yang membosankan, tetapi juga “menjungkirbalikkan” seluruh pasar kerja.

Sebelumnya, Hinton mengira revolusi AI masih beberapa dekade lagi. Namun, sejak OpenAI meluncurkan ChatGPT pada November 2022, kecerdasan model bahasa besar (LLM) telah merubah pikirannya.

"Lihatlah bagaimana lima tahun lalu dan bagaimana sekarang. Ambil perbedaannya dan penyebarannya ke depan. Itu menakutkan,” kata Hinton dilansir SEA Mashable, Rabu (3/5/2023).

Debut ChatGPT memulai semacam persaingan tiga arah yang berat sebelah, melawan Microsoft Bing dan Google Bard. GPT-4 yang mendukung ChatGPT juga mendukung Bing. Dengan dua pesaing datang untuk bisnis pencarian inti, Google bergegas meluncurkan Bard, meskipun ada kekhawatiran internal bahwa chatbots AI itu tidak cukup teruji untuk akurasi dan keamanan.

Di Twitter, Hinton mengklarifikasi bahwa dia tidak mengkritik Google secara khusus. Dia percaya bahwa Google telah bertindak sangat bertanggung jawab. Alih-alih, Hinton mengkhawatirkan risiko lebih luas dari perkembangan AI yang sangat cepat, yang didorong oleh lanskap persaingan.

Tanpa regulasi atau transparansi, perusahaan berisiko kehilangan kendali atas teknologi yang kuat. "Saya tidak berpikir mereka harus meningkatkan ini sampai mereka mengerti apakah mereka bisa mengendalikannya," ujar Hinton. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement