REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Twitter membuka program Subscriptions yang memungkinkan penggunanya untuk memonetisasi konten yang dibuat untuk platform ini. CEO Elon Musk mengatakan bahwa Twitter tidak akan menahan uang yang diperoleh kreator selama 12 bulan ke depan.
"Tujuan kami adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan kreator. Kapan saja, Anda dapat meninggalkan platform kami dan membawa karya Anda. Mudah masuk, mudah keluar,” kata Musk dalam cuitannya seperti dilansir dari CNET, Sabtu(15/4/2023).
Untuk mendaftar Subscriptions, Anda dapat mengakses aplikasi melalui Pengaturan (Settings) di akun Twitter Anda. Untuk memenuhi syarat mengikuti program ini, Anda harus berusia 18 tahun atau lebih, memiliki lebih dari 10 ribu pengikut, dan telah mencuit setidaknya 25 kali dalam 30 hari terakhir.
Proses pendaftaran mengharuskan Anda memverifikasi detail, mengamankan akun dengan autentikasi dua faktor, memiliki profil lengkap dengan informasi, dan tidak memiliki riwayat melanggar perjanjian pengguna Twitter.
Namun demikian, sejauh ini, Subscriptions terbatas untuk pengguna di AS.
Jika Anda disetujui, Anda akan dapat menetapkan biaya untuk langganan bulanan sebesar 3 dolar AS, 5 dolar AS, atau 10 dolar AS. Jumlah yang dipilih akan ditagih oleh Twitter dan, setelah dikurangi biaya pemrosesan, persentase dari jumlah tersebut akan diberikan kepada Anda.
“Persentasenya 70 persen untuk pendaftaran aplikasi iOS dan Android dan 92 persen untuk mereka yang mendaftar di situs web Twitter,” jelas Musk.
Persentase yang lebih rendah untuk iOS dan Android dimaksudkan untuk mengimbangi potongan yang diambil Apple dan Google dari transaksi yang dilakukan melalui platform tersebut. Dalam sebuah tweet, Musk mengatakan kedua perusahaan mengenakan biaya 30 persen, tetapi Google menyampaikan bahwa pada tahun 2021 mereka mengurangi biaya langganan yang diproses melalui aplikasi Android dari 30 persen menjadi 15 persen.
Mengenai konten, Twitter memberikan kebebasan kepada para kreator. Konten tersebut bisa dalam berbagai bentuk, seperti konten tertulis panjang, video, atau extra tweet. Pelanggan akan menjadi satu-satunya yang dapat melihat konten ini dan balasan dari kreator ke konten tersebut.
Twitter mengatakan bahwa pengguna aplikasinya di iOS dan Android dapat melihat tweet Subscriptions, sementara akses ke konten tersebut akan diluncurkan ke platform lain di masa mendatang.
Upaya pertama Twitter untuk memonetisasi tweet dilakukan pada tahun 2021 dengan pendahulunya, Super Follows. Program tersebut terbatas pada sejumlah pengguna tertentu dan tidak banyak berkembang setelah diluncurkan.