Selasa 11 Apr 2023 10:30 WIB

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga Empat Meter

Masyarakat pesisir diimbau waspadai potensi gelombang tinggi hingga empat meter.

Seorang pria mengamati gelombang tinggi di Manado, Sulawesi Utara. -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa perairan Indonesia./ilustrasi.
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Seorang pria mengamati gelombang tinggi di Manado, Sulawesi Utara. -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa perairan Indonesia./ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa perairan Indonesia.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Ia mengatakan, gelombang tinggi itu berpotensi terjadi pada 11-12 April 2023 seiring dengan pola dan kecepatan angin di wilayah Indonesia.

Eko menyampaikan pola angin wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 3-35 knot. "Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa dan Samudra Hindia Selatan NTT," katanya.

Kondisi itu, dijelaskan Eko Prasetyo, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara P. Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu-P. Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Sape bagian selatan, Selat Ombai, Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Anambas-Natuna, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, perairan Makassar-Sulawesi Selatan, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi.

Kemudian, perairan utara dan selatan Flores, perairan selatan P. Sumba, Laut Flores, perairan Kepulauan Sermata-Leti, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, Laut Maluku, perairan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua, Laut Arafuru bagian barat, Laut Banda.

Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4 meter, ia memaparkan, berpeluang terjadi di perairan P. Sabu, perairan Kupang-P. Rotte, Samudra Hindia Selatan Jawa, Samudra Hindia Selatan Bali-NTB-NTT.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement