Selasa 28 Mar 2023 19:06 WIB

Jadi Pesaing ChatGPT, Ini Keunggulan dan Trik Gunakan Google Bard

Bard merupakan chatbot berkecerdasan buatan yang disebut menjadi pesaing ChatGPT.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Google baru saja membuka akses Bard untuk sebagian pengguna di Amerika Serikat dan Inggris. Bard merupakan chatbot dengan kecerdasan buatan (AI) yang digadang akan menjadi pesaing ChatGPT./ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/HAYOUNG JEON
Google baru saja membuka akses Bard untuk sebagian pengguna di Amerika Serikat dan Inggris. Bard merupakan chatbot dengan kecerdasan buatan (AI) yang digadang akan menjadi pesaing ChatGPT./ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Google baru saja membuka akses Bard untuk sebagian pengguna di Amerika Serikat dan Inggris. Bard merupakan chatbot dengan kecerdasan buatan (AI) yang digadang akan menjadi pesaing ChatGPT.

Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Google Bard adalah mampu menggunakan training data. Bard menggunakan training data dari beragam sumber, termasuk data dari sumber-sumber yang tersedia secara publik.

Baca Juga

Dengan kemampuan ini, Google Bard bisa melakukan beragam pekerjaan sulit. Sebagian di antaranya adalah menjelaskan fisika kuantum dengan istilah yang sederhana, membantu pengguna menulis email, serta meringkas artikel yang panjang.

Google Bard akan tersedia dalam beberapa layanan Google seperti Gmail dan Docs. Dalam beberapa bulan mendatang, Bard juga akan tersedia dalam aplikasi Workspace lain seperti Sheets, Slides, Meet, dan Chat.

Kelebihan lain yang dimiliki Google Bard adalah mampu menghasilkan beragam respons meski diberikan pertanyaan yang sama. Ragam respons dari Bard bisa didapatkan oleh pengguna dengan memilih opsi "view other drafts". Pengguna dapat memilih respons yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pengguna yang sudah mendapatkan akses terhadap Bard memberikan komentar positif mengenai opsi tersebut. Opsi respons yang beragam dari Bard ini bisa sangat membantu pengguna, khususnya terkait kreativitas.

Tak berhenti di situ, pengguna juga bisa meminta Google Bard untuk memberikan jawaban lain bila merasa tak puas dengan beragam opsi respons yang telah diberikan oleh chatbot dengan kecerdasan buatan tersebut. Opsi ini bisa berguna, khususnya bila Bard tampak tak mengikuti instruksi atau hanya memberikan respons berkualitas rendah.

Bila mengutip jawaban dari sebuah laman, Bard juga akan menyertai sumber laman yang digunakan. Dengan begitu, pengguna bisa dengan mudah menelusuri sumber jawaban yang diberikan oleh Bard. Pengguna juga bisa meminta Bard untuk mencantumkan sumber dari informasi yang dia berikan.

Seperti dilansir GadgetsNow, Google Bard juga hadir dengan tombol "Google it". Tombol ini dapat memudahkan pengguna untuk melakukan kroscek fakta terhadap respons yang diberikan Bard.

Ketika pengguna mengklik tombol "Google it", Bard akan memberikan beberapa saran pertanyaan untuk ditelusuri melalui Google Search. Saat saran pertanyaan atau kueri tersebut diklik, Bard akan membuat tab baru Google Search untuk pencarian lebih lanjut.

Yang tak kalah menarik, Google Bard dapat berkomunikasi dengan pengguna, meski masih memiliki keterbatasan. Secara umum, Bard bisa melakukan interaksi multi-turn yang memungkinkan chatbot ini untuk memberikan respons balasan kepada pengguna. Namun terkadang, interaksi yang tercipta mungkin akan sedikit aneh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement