Ahad 26 Feb 2023 11:26 WIB

Ilmuwan Temukan Lapisan Baru di Inti Bumi

Para ilmuwan menemukan bukti adanya lapisan baru di dalam inti bumi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Tim ilmuwan dari Australian National University (ANU) telah menemukan bukti adanya lapisan baru di dalam inti bumi.
Foto: Wikimedia
Tim ilmuwan dari Australian National University (ANU) telah menemukan bukti adanya lapisan baru di dalam inti bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Para peneliti terus menemukan lebih banyak temuan tentang pusat bumi. Tim ilmuwan dari Australian National University (ANU) telah menemukan bukti adanya lapisan baru di dalam inti bumi.

"Inti terdalam" ini adalah bola paduan besi-nikel. Sebagaimana dijelaskan oleh profesor Hrvoje Tkalčić, ini adalah "catatan fosil" dari sejarah kuno Bumi. Sampai saat ini, sains hanya mengenal empat lapisan, yakni kerak bumi, mantel, inti luar dan inti dalam.

Baca Juga

Para ilmuwan menemukan inti 'tersembunyi' dengan mempelajari gelombang seismik yang bergerak bolak-balik melintasi seluruh diameter Bumi hingga lima kali. Penelitian sebelumnya hanya melihat pantulan tunggal gelombang gempa, memeriksa tempat-tempat di dekat pusat pada sudut yang menyarankan struktur kristal berbeda di dalam lapisan terdalam.

Secara efektif, hal tersebut memiringkan waktu tempuh gelombang saat melewatinya. “Temuan ini membuka cara baru untuk menyelidiki inti dalam,” kata penulis utama Thanh-Son Phạm, dikutip dari laman Engadget, Ahad (26/2/2023).

Tim peneliti ANU juga percaya petunjuk inti terdalam pada peristiwa besar di zaman dulu pads Bumi. Sehingga ini memiliki dampak "signifikan" pada jantung planet.

Seperti yang dijelaskan para peneliti kepada The Washington Post, itu juga bisa membantu menjelaskan pembentukan medan magnet Bumi. Medan memainkan peran utama dalam mendukung kehidupan karena melindungi Bumi dari radiasi berbahaya dan menjaga agar air tidak hanyut ke luar angkasa.

Gagasan tersebut dapat membantu studi tentang planet lain. Mars diyakini sebagai planet tandus karena kehilangan medan magnetnya sekitar empat miliar tahun yang lalu. Hal itu meninggalkan perlindungan terhadap angin matahari dan badai debu yang menghanyutkan atmosfer dan lautan. Peneliti eksoplanet juga diyakini dapat menggunakan bahan temuan tersebut untuk mencari dunia yang layak huni. Kehadiran struktur inti mirip Bumi tidak dijamin untuk menunjukkan kelangsungan hidup, tetapi mungkin berperan dalam mempersempit kandidat planet lain yang layak huni. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement