Kamis 23 Feb 2023 13:05 WIB

NASA dan SpaceX Tunda Peluncuran Astronaut Crew-6, Sampai Kapan?

Setelah tinjauan kesiapan penerbangan yang panjang, rencana peluncuran ditunda.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Natalia Endah Hapsari
Setelah melakukan peninjauan kesiapan penerbangan yang panjang, NASA dan SpaceX memutuskan untuk menunda peluncuran Crew-6/ilustrasi.
Foto: spacex
Setelah melakukan peninjauan kesiapan penerbangan yang panjang, NASA dan SpaceX memutuskan untuk menunda peluncuran Crew-6/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Penerbangan misi empat orang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dikenal sebagai Crew-6, telah dijadwalkan untuk diluncurkan dari pusat Antariksa Kennedy Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Florida pada Ahad (26/2/2023). Namun, setelah tinjauan kesiapan penerbangan (FRR) yang panjang pada Selasa (21/2/2023) NASA dan SpaceX memutuskan untuk menunda peluncuran selama 24 jam.

Rencana saat ini menyebut peluncuran roket SpaceX Falcon 9 untuk meluncurkan kapsul Dragon Crew-6 Endeavour pada Senin (27/2/2023) pukul 01.45 EST atau pukul 13.45 WIB. Tambahan hari itu akan memungkinkan tim peluncuran untuk mengatasi beberapa masalah kecil dengan Endeavour dan Falcon 9, kata perwakilan SpaceX dan NASA selama pengarahan pasca-FRR pada Selasa (21/2/2023) malam.

Baca Juga

Misalnya, anggota tim ingin menganalisis lebih lanjut kinerja termal dari “panel pod” yang menutupi eksterior Endeavour, kata Steve Stich, manajer Program Kru Komersial NASA. Mereka juga ingin melihat composite overwrapped pressure vessels (COPVs) di Falcon 9, botol helium yang berada di tangki oksigen cair roket.

“Kami telah memperhatikan bahwa ada pencampuran yang dilakukan di beberapa area pada liner, dan kami memiliki beberapa pengujian dan analisis untuk memastikan bahwa itu bagus untuk penerbangan,” kata Stitch tentang pekerjaan COPV selama pengarahan Selasa (21/2/2023), dilansir dari Space, Kamis (23/2/2023)

Tim juga melihat potensi masalah pada Falcon 9 yang baru-baru ini meluncurkan sejumlah besar satelit internet Starlink SpaceX ke orbit. Misi Starlink berhasil, tetapi “ada sedikit bukti adanya pembakaran” di salah satu ruang mesin roket itu, kata Stich. Tim Crew-6 sedang melihat roket lain itu sekarang untuk memastikan bahwa kemungkinan masalah pembakaran bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan pada peluncuran astronaut yang akan datang.

Stich mengungkapkan tahap pertama Falcon 9 yang meluncurkan kumpulan Starlink terbang untuk ke-12 kalinya, sedangkan Crew-6 akan menggunakan roket baru. Namun, merupakan praktik umum bagi SpaceX dan NASA untuk memeriksa data dari semua penerbangan Falcon 9 untuk menginformasikan analisis mereka sebelum misi yang membawa awak.

NASA dan SpaceX mengharapkan Endeavour dan kendaraan roketnya akan diizinkan untuk lepas landas saat pekerjaan yang akan datang ini selesai.

“Saya tidak berpikir hal-hal itu akan menjadi perhatian untuk penerbangan awak, tetapi kami tidak menerima begitu saja, kami ingin memastikan mereka benar-benar siap,” kata  Bill Gerstenmaier, vice president of build and flight reliability di SpaceX, di pengarahan pasca-FRR.

Crew-6 akan mengirim astronaut NASA Stephen Bowen dan Woody Hoburg, Sultan Al-neyadi dari Uni Emirat Arab (UEA), dan kosmonaut Rusia Andrey Fedyaev ke ISS untuk tinggal selama enam bulan. Al-Neyadi akan membuat sejarah sebagai astronaut Arab pertama yang menerbangkan misi jangka panjang ke laboratorium yang mengorbit.

Seperti namanya, Crew-6 akan menjadi misi astronaut operasional keenam yang diterbangkan SpaceX ke ISS untuk NASA. Perusahaan Elon Musk tersebut telah meluncurkan dua misi berawak lainnya ke laboratorium yang mengorbit selain enam misi tersebut. Yaitu, uji terbang Demo-2 untuk NASA pada 2020 dan Ax-1, penerbangan pribadi yang dioperasikan oleh perusahaan Houston Axiom Space pada April 2022

Endeavour telah menerbangkan tiga misi ISS sebelumnya, Demo-2, Ax-1, dan Crew-2, yang diluncurkan pada April 2021.

Sisi lain, saat ini ada Dragon lain yang berlabuh di ISS, yakni kapsul Endurance, yang diluncurkan Oktober lalu dalam misi Crew-5. Empat spaceflyer Crew-5 -astronaut NASA Josh Cassada dan Nicole Mann, Koichi Wakata dari Jepang, dan kosmonaut Anna Kikina- diperkirakan akan kembali ke Bumi sekitar lima hari setelah menyambut rekan Crew-6 mereka ke stasiun.

Cassada, Mann, Wakata, dan Kikina berbagi lab yang mengorbit dengan tiga spaceflyer lainnya saat ini -kosmonaut Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin serta Frank Rubio dari NASA, yang terbang ke ISS dengan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia September lalu.

Prokopyev, Petelin, dan Rubio seharusnya kembali ke Bumi dengan Soyuz yang sama bulan depan, tetapi sekarang mereka akan tetap terbang hingga sekitar akhir September. Soyuz mereka mengalami kebocoran pada 14 Desember, dengan cepat kehilangan semua pendinginnya ke luar angkasa. Rusia berencana meluncurkan Soyuz untuk mereka pada Kamis (23/2/2023).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement