REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Microsoft sedang memperluas durasi obrolan yang dapat dilakukan pengguna dengan versi uji Bing kecerdasan buatan (AI). Perusahaan mulai menguji kepribadian Bing AI-nya untuk tanggapan yang lebih kreatif dan cocok terhadap pengguna.
Langkah tersebut mengikuti upaya membatasi akses ke teknologi setelah berita tentang aplikasi obrolan kecerdasan buatan menjadi viral pekan lalu. “Sekarang Bing Chat dapat menanggapi hingga enam pertanyaan atau pernyataan berturut-turut per obrolan. Setelah itu orang perlu memulai topik baru," kata Microsoft dalam postingan blog, dilansir CNET, Rabu (22/2/2023.
Sebelumnya, Microsoft telah memberlakukan batas percakapan sebanyak lima tanggapan dengan maksimal 50 total interaksi per hari. Sekarang perusahaan akan mengizinkan 60 total interaksi per hari dan berencana meningkatkan menjadi 100 total interaksi.
Selain itu, Microsoft juga mengatakan sedang menguji opsi bagi orang-orang untuk memilih nada percakapan mereka, apakah mereka lebih suka Bing lebih tepat dalam tanggapannya, lebih kreatif atau di antara keduanya. Perusahaan berharap dapat membuat percakapan yang lebih lama dan rumit dari seiring berjalannya waktu.
“Alasan utama kami menguji Bing baru dengan serangkaian penguji pratinjau terbatas untuk menemukan kasus penggunaan yang tidak biasa ini dan dapat kami pelajari serta tingkatkan produk," ujarnya.
Langkah Microsoft menandai putaran terbaru untuk Bing AI chatbot-nya, yang membuat heboh saat diumumkan awal bulan ini. Teknologi ini menggabungkan mesin pencari Bing Microsoft yang kurang populer dengan teknologi dari startup OpenAI yang ChatGPT-nya merespons banyak permintaan.
Mulai dari diminta menulis puisi hingga membantu menulis kode dan mengerjakan soal matematika sehari-hari. Para ahli percaya jenis teknologi baru ini yang disebut "AI generatif," memiliki potensi untuk mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi.
Misalnya, Microsoft mendemonstrasikan bagaimana Bing AI-nya dapat membantu seseorang merencanakan liburan dengan mudah.