Jumat 10 Feb 2023 14:10 WIB

Mengapa Suara Bising Buat Kita Emosi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Suara bising menjadi berbahaya bila melebihi angka 75 desibel (dB).

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Natalia Endah Hapsari
Kebisingan menjadi berbahaya bila melebihi angka 75 desibel (dB) dan menyakitkan di atas 120 dB/Ilustrasi
Foto: Dailymail
Kebisingan menjadi berbahaya bila melebihi angka 75 desibel (dB) dan menyakitkan di atas 120 dB/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Dalam satu hari kita bisa mendengar pengemudi membunyikan klakson, belum lagi ada pekerja yang mengebor permukaan jalan dan suara bising lainnya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kebisingan di atas 65 desibel (dB) sebagai polusi suara.

Dilansir dari Iberdrola, Jumat (10/2/2023), kebisingan menjadi berbahaya bila melebihi angka 75 desibel (dB) dan menyakitkan di atas 120 dB. Sebagai konsekuensinya, tingkat kebisingan direkomendasikan untuk dijaga di bawah 65 dB pada siang hari. Selanjutnya tidak nyenyak tidak mungkin dilakukan dengan tingkat kebisingan yang melebihi 30 dB di malam hari.

Baca Juga

Ada banyak penyebab polusi suara, yakni pesawat terbang, lalu lintas, kebisingan tempat kerja, dan suara rumah. Dilansir dari Very Well Mind, dampak negatif polusi suara dari pesawat dapat mencakup penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan peningkatan hormon stres, serta gangguan tidur.

Berikutnya, kebisingan lalu lintas adalah salah satu sumber polusi suara yang paling sering dialami dan penelitian telah mengaitkannya dengan gejala depresi bersama dengan kematian terkait kardiovaskular serta pernapasan. Kebisingan kantor juga bisa menjadi penyebab polusi suara, misalnya rekan kerja yang berbicara, mengetuk-ngetukkan jari di atas meja, atau mengeluarkan suara-suara mengganggu lainnya dapat menurunkan produktivitas orang-orang disekitar mereka tanpa disadari.

Selain itu, banyak orang tidak menganggap rumahnya berisik, tetapi jika ada banyak aktivitas di rumah, termasuk televisi yang terus menyala, tingkat kebisingan keseluruhan ini sebenarnya dapat mengancam konsentrasi dan penyebab stres. Anak-anak dari rumah yang lebih bising menderita efek buruk yang meliputi pertumbuhan kognitif yang kurang, keterampilan bahasa yang tertunda, peningkatan kecemasan, serta gangguan ketahanan.

 

Cara Kebisingan Membuat Kita Stres

Dalam sebuah artikel di Noise and Health “Is There Evidence That Environmental Noise Is Immunotoxic?”, Penulisnya, Deepak Prasher mengungkapkan kebisingan adalah pemicu stres.

“Respons fisiologi terhadap kebisingan sebagai pemicu stres tidak berbeda dengan pemicu stres fisik non spesifik lainnya,” kata Prasher pada 2015, dilansir dari Hearing Health Foundation.

Kebisingan memicu respons stres di wilayah batang otak, amigdala. Amigdala kita belajar, dari waktu ke waktu, suara apa yang mungkin menandakan bahaya yang akan datang.

Ketika terdeteksi, amigdala memicu pelepasan kortisol (hormon stres) dan reaksi kaget yang tidak disengaja.  Ahli saraf Seth Horowitz, dalam bukunya yang berjudul The Universal Sense: How Hearing Shapes the Mind, menjelaskan “Sirkuit kejut pendengaran adalah adaptasi evolusioner yang sangat sukses terhadap peristiwa yang tidak terlihat. Itu memungkinkan kita mendapatkan arah dan keluar dari sana, atau setidaknya memperluas perhatian kita untuk mencari tahu apa kebisingan itu.”

Kortisol memengaruhi kita dalam banyak hal. Menurut Prasher, “Dalam reaksi stres akut terhadap ancaman langsung, sekresi hormon stress menghasilkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah, pelepasan energi yang cepat dalam aliran darah, penurunan metabolisme dengan penurunan aktivitas saliva dan gastrointestinal, pengurangan dalam hormon seks, dan aktivasi beberapa fungsi kekebalan.”

Seiring waktu, stres (sering dari kebisingan transportasi dan industri) bisa sangat menyakitkan. “Model reaktivitas dalam hal stres akibat kebisingan ini telah terlibat dalam perkembangan gangguan sistem kardiovaskular, tidur, belajar, memori, motivasi, pemecahan masalah, agresi, dan gangguan,” tulis Prasher.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement