Krisis fentanil
Dengan lebih dari 150 orang meninggal setiap hari karena overdosis opioid sintetik, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), vaksin tersebut hadir di saat yang genting. Soalnya, krisis obat-obatan tengah mencengkeram masyarakat."Sayangnya, mulai sekitar 10 tahun yang lalu atau lebih, pembuatan fentanil meningkat, dan menjadi bagian arus utama dalam pasar obat terlarang, untuk pertama kali melihatnya menjadi bagian dari pasokan obat dan baru-baru ini, sepenuhnya. mengambil alih untuk opioid terlarang lainnya," kata Dr Wilson Compton, Wakil Direktur Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba, yang berkonsultasi dengan tim peneliti Dr Haile.
Compton menyebut penggunaan heroin menurun di banyak bagian negara karena fentanil lebih murah dan mudah diselundupkan, namun menghasilkan efek otak yang sama. Pengembangan vaksin didanai oleh Departemen Pertahanan.
Dr Haile menunjukkan bahwa vaksin ini bekerja lebih abik bagi mereka yang telah menjalani detoksifikasi karena akan mencegah kekambuhan. Vaksin fentanil ditujukan bagi individu yang ingin berhenti madat, bukan bagi yang tidak ingin berhenti.
Seseorang yang divaksinasi, tetapi tidak ingin berhenti dari kecanduan opioid, dapat menggunakan obat lain, obat opioid lain, atau hanya obat lain yang tidak ditargetkan oleh antibodi vaksin.