REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menanam kelor di Kantor Kecamatan Tebet untuk mencegah potensi tengkes (stunting) pada anak balita wilayah tersebut. "Kami nantinya ingin seluruh wilayah kelurahan juga punya sentra tanaman kelor," kata Camat Tebet, Dyan Erlangga.
Dyan menjelaskan, ada beragam banyak manfaat tanaman kelor seperti untuk kebutuhan menu sehat warga sekaligus program intervensi bagi warga khususnya balita yang berpotensi tengkes.
Menurut dia, ada banyak jurnal kesehatan yang membahas manfaat kelor bagi ibu hamil. Antara lain dikatakan mampu membantu perkembangan otak calon bayi selama masih di dalam kandungan. ''Jadi ini salah satu inisiatif kami saja, di antara banyak intervensi lainnya," katanya.
Dia menambahkan, tak hanya kelor, melainkan ada 50 pohon atau tanaman produktif lainnya yang ditanam sebagai ketahanan pangan di setiap kelurahan di Kecamatan Tebet. "Kami juga menanam cabai, jagung, pakcoy, jambu kristal, rambutan, jeruk, sirsak dan sebagainya," katanya.
Harapan Dyan, dengan adanya beragam jenis tanaman produktif ini bisa bermanfaat untuk warga. Warga juga memahami budi daya tanaman tersebut hingga menjualkannya untuk mendapat nilai ekonomi.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanam bibit cabai di Taman Aku Hatinya PKK Kantor Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, sebagai salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan di Ibu Kota.
"Pemda DKI Jakarta berkeinginan untuk menurunkan emisi dan polusi dengan salah satu caranya menanam pohon," kata Heru saat ditemui di Kantor Kecamatan Jagakarsa, Jakarta.