REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Musibah kebakaran dapat menyerang kapan saja dan di mana saja. Misalnya, kebakaran terjadi pada saat keluarga sedang tidur di malam hari. Untuk itu, memasang alarm asap di tempat tinggal dan belajar menggunakan alat pemadam kebakaran merupakan dua ide yang bagus.
Dilansir dari Firetech Global (7/2/2023), ada beberapa panduan untuk diikuti saat Anda memasang sistem deteksi kebakaran di rumah Anda.
Pertama, Anda bisa memilih detektor dengan baterai cadangan agar tetap bekerja meskipun listrik padam.
Kedua, harus ada perangkat alarm asap di setiap kamar tidur.
Ketiga, pastikan Anda memasang lebih dari satu detektor asap untuk lorong dan koridor yang panjang.
Keempat, pastikan setiap lantai memiliki setidaknya satu detektor asap jika rumah Anda memiliki lebih dari satu lantai.
Selain itu, penting juga untuk merencanakan lokasi pemasangan alarm kebakaran. Sebisa mungkin, letakkan detektor asap di langit-langit dan bukan di dinding.
Pasang alarm asap di tengah ruangan. Perangkat tersebut tidak boleh berada di sudut atau tepi langit-langit Anda.
Jauhkan alarm asap dari kipas yang ada di langit-langit, ventilasi AC, dan pembuangan panas. Jangan memasang detektor asap di dapur karena bisa menyebabkan alarm palsu.
Setelah Anda memasang alarm asap, Anda perlu merawat sistem perangkat tersebut di rumah anda.
Pertama, uji alarm asap Anda secara teratur. Misalnya, menetapkan satu hari di setiap bulan untuk memeriksa apakah semua detektor Anda masih berfungsi.
Kedua, ganti baterainya segera setelah alarm meminta Anda melakukannya. Ketiga, siapkan baterai pengganti sehingga Anda dapat segera mengganti baterai detektor asap yang rusak.