Selasa 07 Feb 2023 14:34 WIB

Peringatan Dini Bencana Disebarkan Lewat Ponsel Android, Bagaimana Cara Kerjanya?

Peringatan dini bencana itu hanya melalui ponsel berbasis android.

Indikator peringatan dini kebencanaan melalui aplikasi pada telepon seluler berbasis
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Indikator peringatan dini kebencanaan melalui aplikasi pada telepon seluler berbasis "android" guna memudahkan warga untuk mengakses berbagai informasi kebencanaan.(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HULU SUNGAI SELATAN---Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (BPBD HSS), Kalimantan Selatan, menerapkan indikator peringatan dini kebencanaan melalui aplikasi pada telepon seluler berbasis "android" guna memudahkan warga untuk mengakses berbagai informasi kebencanaan.

Kepala BPBD Kabupaten HSS, Kusairi di Kandangan, Selasa, mengatakan alat "Early Warning System" (EWS) itu, untuk mengetahui ketinggian air, serta mendeteksi ada potensi ancaman bencana banjir.

Baca Juga

"Bulan November 2022 sudah kita pasang EWS ini, berlokasi di sekitaran Bendungan Amandit, tepatnya di Desa Pagar Haur, Kecamatan Padang Batung," kata Kusairi.

Kusairi menjelaskan alat pendeteksi tersebut terhubung ke peladen (server) di BPBD HSS dan dilengkapi sirine pertanda akan banjir, serta cara mengakses ke alat ini diberi alamat situs, untuk deteksi dini kebencanaan melalui telepon seluler berbasis android.

Kusairi berharap pemasangan EWS ini bisa membantu BPBD, agar lebih cepat mendeteksi potensi ancaman bencana alam serta untuk antisipasi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor hingga angin puting beliung yang sering terjadi saat musim hujan.

Saat ini, Pemkab HSS telah menetapkan status siaga bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung.

Tertuang dalam Surat keputusan (SK) Bupati HSS Nomor 188.45/275/KUM/2022 tentang status siaga bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung, ditetapkan enam bulan dari 1 November 2022 sampai 31 April 2023.

"Kita terima informasi berdasarkan prakiran BMKG, puncak musim penghujan di Kabupaten HSS akan berlangsung selama dua bulan di akhir tahun ini dan awal tahun mendatang," tutur Kusairi.

BPBD Kabupaten HSS memetakan titik rawan banjir pada 11 kecamatan dari kategori rendah, sedang sampai tinggi untuk mengantisipasi bencana alam. Selain itu, BPBD HSS juga sudah menyiapkan berbagai peralatan sampai personel yang dibutuhkan jika terjadi bencana alam, ditunjang keberadaan posko kabupaten, kecamatan sampai desa juga diaktifkan.

Ditambahkan dia, pihaknya rutin membersihkan drainase, seperti di Kecamatan Kandangan dan Padang Batung, termasuk apabila ada warga yang meminta drainase diberikan akan ditindaklanjuti mencegah banjir.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim hujan akan terjadi pada Desember 2022-Januari 2023 nanti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement