Jumat 03 Feb 2023 13:12 WIB

Rusa Ekor Putih Ditemukan Membawa Varian Lawas SARS-CoV-2

Varian lawas SARS-CoV-2 itu sudah tidak beredar di manusia.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Varian SARS-CoV-2 lawas yang sudah tidak beredar di populasi manusia ditemukan pada rusa ekor putih di Amerika Utara.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Varian SARS-CoV-2 lawas yang sudah tidak beredar di populasi manusia ditemukan pada rusa ekor putih di Amerika Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rusa ekor putih ditemukan menyimpan varian SARS-CoV-2 lawas yang tidak lagi terlihat beredar di manusia. Hewan ini merupakan mamalia besar populasinya melimpah di Amerika Utara dan diperkirakan ada sekitar 30 juta rusa berekor putih di seluruh Amerika Serikat (AS)

Para ahli menjelaskan hewan-hewan itu terinfeksi virus corona selama pandemi Covid-19 berkat kontak terus-menerus dengan manusia. Kemungkinan itu terjadi melalui pemberian makan hewan liar, perburuan, kontak dengan sumber air atau air limbah, atau rehabilitasi satwa liar.

Baca Juga

Dilansir dari Express, Jumat (3/2/2023). penulis makalah dan ahli virologi Profesor Diego Diel dari Cornell University mengatakan salah satu temuan paling mencolok dari penelitian ini adalah deteksi sirkulasi bersama dari tiga varian yang menjadi perhatian, yaitu alfa, gamma, dan delta, pada populasi hewan liar ini.

"Virus yang muncul pada manusia di Asia, kemungkinan besar setelah peristiwa limpahan dari reservoir hewan ke manusia (...) berpotensi telah menemukan reservoir satwa liar baru di Amerika Utara," ujar Prof Diel.

Dalam studinya, Prof Diel dan timnya menganalisis sekitar 5.700 sampel yang dikumpulkan dari rusa berekor putih di New York pada periode 2020-2022. Mereka membandingkan urutan genom varian SARS-CoV-2 yang ditemukan pada rusa dengan urutan varian yang sama pada populasi manusia di New York.

Analisis mengungkapkan bahwa virus telah bermutasi pada rusa. Sebuah fakta yang menunjukkan bahwa varian tersebut telah beredar di dalam tubuh hewan selama beberapa bulan.

Misalnya, saat varian alfa dan gamma pertama kali ditemukan pada rusa, tidak ada bukti bahwa varian tersebut masih beredar pada manusia di daerah tersebut. Bahkan, pada saat itu, tidak ada varian yang terdeteksi di New York dalam empat hingga enam bulan.

"Ketika kami melakukan perbandingan urutan antara virus yang ditemukan dari rusa berekor putih dengan urutan manusia, kami mengamati sejumlah besar mutasi di seluruh genom virus," kata Prof. Diel.

Selain itu, Prof Diel menyebut beberapa virus yang diurutkan dalam penelitian tersebut memiliki sebanyak 80 mutasi dari urutan manusia. Mutasi ini kemungkinan membantu virus beradaptasi dengan rusa berpotensi membuatnya lebih mudah menular antar hewan.

Temuan ini didasarkan pada penelitian sebelumnya oleh Prof Diel dan rekan-rekannya yang diterbitkan tahun lalu, yang menemukan bahwa –di lima negara bagian AS—Covid-19 ditemukan pada hingga 40 persen dari semua rusa berekor putih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement