Jumat 03 Feb 2023 21:22 WIB

Siap-siap SNBT 2023, Ini Kiat Pilih Jurusan Kuliah yang Tepat

Tes SNBT berbasis Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dilaksanakan Mei nanti.

Peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Pusat UTBK UI Salemba, Jakarta Pusat.Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023 akan diadakan sebentar lagi. Metode tes SNBT berbasis Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2023 mendatang/ilustrasi.
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Pusat UTBK UI Salemba, Jakarta Pusat.Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023 akan diadakan sebentar lagi. Metode tes SNBT berbasis Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2023 mendatang/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023 akan diadakan sebentar lagi. Metode tes SNBT berbasis Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2023 mendatang. 

Bagi para siswa tingkat akhir, tes UTBK SNBT 2023 akan menjadi ujian yang menegangkan. Karena, ini adalah pertama kalinya SNBT dilangsungkan dengan skema terbaru, di mana  seluruh siswa mendapatkan Tes Potensi Skolastik (TPS) yang sama. Ini artinya seleksi menjadi lebih ketat karena setiap siswa mendapat kesempatan dan peluang yang sama untuk lolos. Tantangan juga bertambah sebab UTBK SNBT 2023 menjadi ujian pertama di mana siswa tidak akan menemukan panduan belajar maupun contoh soal dari pelaksanaan tahun lalu. 

Baca Juga

Menangkap kegelisahan para siswa, platform edukasi berbasis teknologi, Zenius Education, dan teh kemasan siap minum, Mountea, mengadakan SNBT Fest - sebuah seri webinar selama satu bulan yang dibuat untuk menjawab kegelisahan dan kebingungan siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi UTBK SNBT. 

Dalam ajang itu, duo konten kreator, Maura Emilia dan Lutfi Afansyah, membagikan 4 tip  memilih jurusan dan kampus yang tepat: 

1. Jangan Pernah Meragukan Diri Sendiri

Seleksi ujian masuk perguruan tinggi negeri memang menjadi momok yang menakutkan bagi banyak siswa. Menurut Emil yang merupakan siswa IPA dan sempat berniat untuk mengambil jurusan Komunikasi Pertanian dari konsentrasi IPS, Emil sempat ragu. Namun dirinya bertekad dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri dengan belajar secara intensif bersama Zenius. Terbukti, Emil pun bisa membuktikan bahwa dirinya mampu ketika hasil Tryout-nya bahkan lebih tinggi dibandingkan hasil Tryout siswa dari kelas IPS. 

 

2. Usahakan Semua Peluang yang Ada Secara Maksimal

Banyak yang belum mengetahui bahwa Lutfi berhasil masuk Universitas Indonesia setelah melalui percobaan yang keempat. Lutfi gagal sebanyak tiga kali untuk masuk kampus impiannya, bahkan ia sempat berkuliah di universitas lain. Namun Lutfi tidak menyerah begitu saja. Meski sudah berkuliah di tempat lain, Lutfi tetap memanfaatkan waktu belajar dengan Zenius untuk mempersiapkan diri menghadapi tes masuk di tahun berikutnya. Hingga akhirnya, Lutfi kembali mencoba SIMAK UI dan diterima masuk di kampus impiannya tersebut. 

 

3. Perlunya Dukungan dari Orang Tua

Tidak dapat dipungkiri bahwa persiapan siswa untuk menghadapi UTBK SNBT perlu dilakukan secara maksimal. Untuk itu, dukungan dari orang tua sangat diperlukan agar siswa dapat fokus dan mendapatkan fasilitas terbaik dalam menghadapi ujian. 

Emil dan Lutfi pun bersyukur karena orang tua mereka masing-masing memberikan dukungan penuh. Orang tua Emil, bahkan mencarikan prospek kerja dari jurusan yang dipilihnya untuk terus memotivasinya. Orang tua Lutfi, awalnya kurang menyetujui pilihannya namun setelah berdiskusi secara terbuka, mereka bisa menerima dan mendukung pilihan anaknya. 

 

4. Jadikan Belajar untuk Membentuk Proses Berpikir

Sama seperti berkuliah, sudah seharusnya kegiatan belajar sehari-hari dijadikan sebagai cara berlatih dan membentuk pola pikir yang sistematis. Pola pikir seperti ini diakui Emil dan Lutfi akan terus membentuk mereka saat belajar di sekolah, di kampus, bahkan hingga kini ketika menjalani profesi sebagai kreator konten. Mereka dituntut untuk mengambil keputusan, berpikir cepat, dan menganalisis masalah. 

 

sumber : siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement