REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan hasil pemetaan terhadap kekuatan dan kelemahan tingkat kecakapan dan pengetahuan digital menunjukkan DI Yogyakarta dan Kalimantan Barat memiliki indeks literasi digital tertinggi pada 2022. DI Yogyakarta dan Kalimantan Barat memiliki skor 3,64, yang menampati posisi pertama dan kedua provinsi tertinggi literasi digitalnya.
Provinsi dengan tingkat literasi digital tertinggi selanjutnya adalah Kalimantan Timur dengan skor 3,62; Papua Barat dengan 3,63; dan Jawa Tengah dengan 3,61. “(Provinsi yang indeks literasi digitalnya tinggi artinya) mereka sudah tahu bagaimana mengamankan dirinya, nggak mudah memberikan OTP (One Time Password), nggak mudah klik-klik sembarangan,” kata Semuel dalam Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022 di Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2023).
Semuel membantah anggapan bahwa tingkat literasi digital yang tinggi di DI Yogyakarta berhubungan dengan peretas yang banyak di provinsi itu. “Enggak (ada hubungannya). Itu artinya, mereka memahami bagaimana cara kerjanya digital, mereka skill-nya sudah ada, mereka punya dan ngerti safety-nya,” ujar dia.
Semuel tak menampik bahwa ada ketimpangan indeks literasi digital antara kota besar dan daerah-daerah lain. Meski demikian, menurut dia, fasilitas tidak menjamin perbaikan karakter masyarakatnya.
“Buktinya di Papua Barat dan Kalimantan tinggi juga. Jadi, ini lebih ke karakter yang mesti kita sebarkan. Jadi, fasilitas tidak menjadi kunci, Kalimantan Barat dan Papua Barat tinggi,” kata Semuel.
Selama periode 2021 dan 2022, kenaikan dengan skor tertinggi dialami oleh Maluku Utara (kenaikan 0,36), Riau (kenaikan 0,27), Kalimantan Selatan (kenaikan 0,36). Sedangkan daerah dengan penurunan tertinggi berada pada provinsi Kap. Bangka Belitung (penurunan 0,36), Gorontalo (penurunan 0,26), dan Sulawesi Barat (penurunan 0,24). “Dengan tahu indeksnya rendah, kita tahu targetnya,” ujar Semuel.