REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meta Platforms sedang menguji coba secara terbatas metaverse Meta Horizon World, yakni dunia virtual reality (VR) yang sedang mereka kembangkan selama beberapa waktu belakangan. Meta dalam blog resmi untuk Oculus, Senin (30/1/2023), mengadakan uji coba alpha pada segelintir mitra mereka untuk membuat dunia (space) tertutup yang hanya bisa dimasuki oleh anggota di metaverse Meta Horizon World.
"Visi kami untuk dunia khusus anggota adalah memberdayakan kreator untuk membuat kultur komunitas mereka," tulis Meta, dikutip Selasa (31/1/2023).
Pada uji coba itu, kreator bisa memiliki maksimal 150 anggota dan 25 pengunjung dalam saat yang sama. Kreator selama uji coba bisa mengembangkan apa yang ingin mereka tunjukkan pada komunitas mereka tanpa harus khawatir ada tamu yang tidak diundang.
"Dengan kuasa penuh untuk siapa yang bisa mengunjungi dunia mereka, kreator secara konsisten bisa menawarkan pengalaman yang positif sehingga orang-orang bisa membangun jejaring dan komunitas yang kuat dan berkembang," ujar Meta.
Meta menyajikan alat supaya kreator bisa membuat aturan untuk dunia khusus anggota itu. Platform juga menyediakan fitur pelaporan untuk aktivitas yang melanggar kode etik metaverse Meta Horizon World. Meta juga mengatakan Meta Horizon World akan ada dalam versi website dan perangkat bergerak (mobile).
Sebelumnya, Meta Oculus Quest 2 merupakan perangkat yang sangat populer di kalangan penggemar realitas virtual. Sayangnya, Meta mengumumkan bahwa Oculus Quest VR asli akan berhenti menerima pembaruan perangkat lunak baru dan tidak dapat lagi menggunakan fitur sosial tertentu.
Headset Oculus Quest pertama rilis pada Mei 2019. Tidak seperti penggantinya, berdasarkan survei Steam, headset ini hanya memiliki sedikit pangsa pengguna (2,63 persen) di bagian VR. Meta telah mengirimkan email yang memberi tahu pemilik Oculus Quest asli bahwa perusahaan tidak akan memberikan fitur baru ke headset.