REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penjualan ponsel pintar (smartphone) China turun 13 persen tahun-ke-tahun pada tahun 2022. Ini merupakan penurunan terbesar dalam satu dekade. Menurut firma riset pasar IDC, penurunan penjualan disebabkan konsumen yang berbelanja dengan hati-hati.
Jumlah total perangkat yang dikirimkan adalah 286 juta, turun dari 329 juta. Menurut IDC, total volume penjualan 2022 adalah yang terendah sejak 2013 dan sejak itu penjualan tahunan turun di bawah 300 juta.
Dikutip Reuters, Senin (30/1/2023), pembuat handset Android Vivo adalah merek terlaris sepanjang tahun dengan pangsa pasar 18,6 persen. Namun, total pengirimannya turun 25,1 persen tahun-ke-tahun. Honor mendapat peringkat sebagai merek terlaris kedua dengan pengiriman tumbuh lebih dari 34 persen.
Penjualan keseluruhan Apple turun
Sementara itu, Apple Inc adalah merek ponsel terlaris ketiga di tahun 2022 bersama dengan Oppo. Penjualan keseluruhan Apple turun 4,4 persen tahun-ke-tahun, secara luas mengungguli penurunan pasar.
Di kuarta keempat (Q4), meskipun menjadi merek terlaris dalam periode tiga bulan, penjualan tahun-ke-tahun iPhone masih turun karena masalah rantai pasokan yang disebabkan oleh keresahan pekerja di pabrik-pabrikan Foxconn di kota Zhengzhou. Di sisi lain, kontrol Covid-19 yang ketat di China dan meningkat pada musim 2022 di beberapa kota berkontribusi pada penjualan smartphone.
Anjloknya penjualan smartphone di China mencerminkan kinerja sektor ini secara global. IDC menyebut pada tahun 2022, pengiriman ponsel pintar global mencapai 1,2 miliar, terendah sejak 2013 dan penurunan tahun-ke-tahun lebih dari 11 persen.