REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO -- Sebanyak 200 peserta terdiri dari guru, kepala sekolah, dan karyawan Muhammadiyahse-Kabupaten Purworejo mengikuti Sarasehan Guru dan Karyawan FKKS SD/MI Muhammadiyahse-Kabupaten Purworejo, Kamis (19/1/23). Acara yang bertempat di Gedung Ganesha Convention Hall Purworejo ini mengusung tema “Menjadi Guru dan Karyawan Hebat, Sejahtera dan Banyak Karya”.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purworejo, Drs. H. Pudjiono mengungkapkan impiannya ingin melihat generasi mendatang lebih baik, Muhammadiyah tidak tinggal diam. Olehkarenaitu, pihaknya turut serta memfasilitasi agar terciptaguru hebat. Salah satuikhtiarnyayaitudenganmembangkitkan semangat keikhlasanpara guru agardapat meningkatkan kinerja dan meraih prestasi.
“Pintu rezeki itu tidak harus berupa uang, tapi bisa berupa keberkahan. Keberkahan itu datang dari keikhlasan. Dari keikhlasan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja sekaligus prestasinya,” kata Drs. H. Pudjiono dalam keterangan pers.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta dibekali pemahaman mendayagunakan 3 antena manusia yang dipaparkan langsung oleh Inspirator Suprarasional, Ridwan Hasan Saputra. Selain itu, peserta juga diajak untuk mengenal potensi diri guna mempraktikan dalam kehidupan nyata.
Para guru yang hadir ikut memberikan kesan dan pesannya. Salah satunya Eko Syaiful Anwar dari SD Muhammadiyah Kemiri yang menyampaikan pentingnya manfaat pelatihan ini. Ia termotivasi bahwa dengan menerapkan keikhlasan, rezeki dapat datang dari mana saja.
“Alhamdulillah sangat luar biasa banyak sekali motivasi yang diberikan oleh Pak Ridwan sekaligus motivasi kita sebagai guru. Beliau mengajarkan untuk kerja ikhlas, karena rezeki bukan hanya tentang uang. Artinya, rezeki itu bisa datang dari mana saja,” ungkap Eko.
Sementara itu, peserta lainnya, Khaoirul Maslakhah, M.Pd. mengatakan kendati saat ini persoalan gaji belum ideal, dampak dari mengikuti pelatihan bersama Pak Ridwan ini menjadi semakin optimis dalam bekerja dan berkarya.
“Lebih optimis untuk bekerja di SD Muhammadiyah Bayan, meskipun dari sisi gaji masih jauh dari UMR. Harapannya, setelah pelatihan ini dilakukan penguatan oleh kepala sekolah masing-masing,” tutup Khaoirul.