Selasa 17 Jan 2023 10:18 WIB

Keliling Jakarta Pakai Mobil Listrik Hanya Habis Rp 30 Ribu, Ini Perhitungannya

Selama lima hari, pengeluaran untuk mengisi daya cukup bermodaL Rp 30 Ribu.

Pengunjung mengamati mobil listrik Wuling Air ev yang dipamerkan pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pengunjung mengamati mobil listrik Wuling Air ev yang dipamerkan pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Mobil listrik boleh dibilang kini sedang naik daun. Kendaraan ini digadang-gadang lebih hemat dan ramah lingkungan. Benarkah?

Kali ini kita akan menguji penggunaan mobil listrik Wuling Air Ev. Mobil ramah lingkungan ini hadir dalam dua versi, Standar Range yang diklaim Wuling dapat menempuh jarak sejauh 200 km dalam sekali pengisian dan Long Range dalam catatannya mampu menjelajah hingga 300 km.

Baca Juga

Selama lima hari penggunaan, total pengeluaran untuk mengisi daya hanya cukup bermodalkan Rp 30 ribuan. Pada saat menerima unit yang diberikan, informasi yang tertera pada layar yang dimiliki Wuling Air Ev baterai tersisa hanya 23 persen atau jarak yang bisa dicapai sejauh 69 km.

Langkah pertama adalah mencari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), meski pihak Wuling mengklaim bahwa baterai yang tersisa masih cukup untuk mengitari beberapa area Jakarta.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, SPKLU PT Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, menjadi sasaran pengisian ulang daya kendaraan listrik Wuling. Sebagai catatan, para pemilik kendaraan listrik harus terlebih dahulu mengunduh aplikasi Charge In untuk bisa menggunakan SPKLU milik PT PLN.

Pada kesempatan ini, kami hanya mengisi daya sebanyak 3kWh yang menghabiskan biaya sebesar Rp10.288 dengan waktu pengisian selama 33 menit. Setelah menunggu lebih dari 30 menit, baterai terisi kembali hingga 38 persen dan mampu berjalan hingga 108 km.

Keesokan harinya kami mulai menjelajah Ibu Kota, mulai dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Pusat, Barat, Utara, dan kembali lagi ke Jakarta Selatan. Adaptasi di hari pertama menggunakan kendaraan elektrik ini tidaklah sulit. Untuk pengemudi yang biasa menggunakan kendaraan bertransmisi matik sudah pasti cepat menguasai mobil yang diproduksi secara lokal ini.

Pada hari ketiga, pengisian dilakukan di charging station milik Pertamina di bilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Sama dengan yang dimiliki oleh PLN, pengguna kendaraan listrik juga diharap sudah memiliki aplikasi My Pertamina.

Sesampainya di sana, petugas Pertamina akan siap siaga membantu setiap pengunjung yang hendak melakukan pengisian daya baterai kendaraan listrik mereka. Jadi, untuk pengguna baru tidak perlu khawatir ketika hendak mengisi daya di gerai tersebut, karena akan dipandu oleh petugas yang berjaga. Pada kesempatan ini, kami mencoba pengisian dengan daya yang lebih banyak. 

Pada saat pengisian, baterai yang tersisa hanya 18 persen, selama kurun waktu satu jam, baterai terisi hingga 50 persen atau 150 km dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp24 ribu.

Selama perjalanan, kendaraan yang sudah banyak diasupi dengan berbagai teknologi canggih di dalamnya membuat para pengemudi tidak merasa bosan. Terlebih, mobil mungil ini sangat mumpuni untuk diajak menyalip pada saat kondisi macet.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement