REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dari tenaga uap dan listrik hingga komputer dan internet, kemajuan teknologi selalu mengganggu pasar tenaga kerja. Kecerdasan buatan teknologinya siap memengaruhi kelas pekerjaan baru, seperti seniman dan pekerja pengetahuan.
Secara khusus, munculnya model bahasa besar (sistem Artificial Intelligence/AI yang dilatih pada sejumlah besar teks) berarti komputer sekarang dapat menghasilkan bahasa tulisan yang terdengar seperti manusia dan mengubah frasa deskriptif menjadi gambar yang realistis. Seperti yang dicatat oleh para ahli, teknologinya ternyata jauh dari sempurna, yang menimbulkan banyak masalah (mulai dari misinformasi hingga plagiarisme) yang memengaruhi pekerja manusia.
1 Kreativitas untuk semua, tetapi kehilangan keterampilan?
Wakil rektor dari University of Tennessee, Lynne Parker menjelaskan model bahasa besar membuat kreativitas dan pengetahuan dapat diakses oleh semua orang. Setiap orang dapat menggunakan alat seperti ChatGPT atau DALL-E 2 untuk mengekspresikan diri mereka dan memahami simpanan informasi yang sangat besar, misalnya dengan membuat ringkasan teks. Hanya dalam beberapa menit, para pemula dapat membuat ilustrasi presentasi bisnis, menghasilkan promosi pemasaran, mendapatkan ide mengatasi blok penulis, atau membuat kode komputer baru untuk melakukan fungsi tertentu.
Meskipun ada manfaat yang signifikan membuka dunia kreativitas dan pengetahuan bagi semua orang, alat AI baru ini juga memiliki kelemahan. Pertama, mereka dapat mempercepat hilangnya keterampilan penting manusia, terutama menulis. Kedua, alat AI ini menimbulkan pertanyaan seputar perlindungan kekayaan intelektual.
2 Potensi ketidakakuratan, bias, dan plagiarisme
Asosiasi profesor Ilmu Komputer, University of Colorado Boulder, Daniel Acuña merupakan pengguna reguler GitHub Copilot, yaitu alat untuk membantu orang menulis kode komputer. Menurut pengalamannya, alat-alat itu bagus untuk mengeksplorasi ide-ide yang belum pernah dia pikirkan sebelumnya. Namun, dia memahami kelemahan alat-alat AI itu, seperti ketidakakuratannya. Acuña mengatakan jika pengguna tidak kritis terhadap apa yang dihasilkan alat, maka alat itu berpotensi berbahaya.
Masalah lainnya adalah bias. Model bahasa dapat belajar dari bias data dan mereplikasinya. Bias ini sulit dilihat dalam pembuatan teks, tetapi sangat jelas dalam model pembuatan gambar. Masalah lain adalah plagiarisme. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa alat penghasil gambar sering kali menjiplak karya orang lain.
3 Dengan terlampauinya manusia, pekerjaan khusus dan 'buatan tangan' akan tetap ada
Profesor Informasi Komunitas dari University of Michigan, Kentaro Toyama mengatakan manusia percaya pada keistimewaan, tetapi sains dan teknologi telah berulang kali membuktikan keyakinan ini salah. Teknologi telah membantahnya, tugas-tugas kognitif membutuhkan otak manusia. Bagaimana kecerdasan dan kreativitas manusia dihargai ketika mesin menjadi lebih pintar dan lebih kreatif daripada orang yang paling cerdas? Kemungkinan akan ada kontinum. Di beberapa domain, orang masih menghargai manusia yang melakukan sesuatu, meskipun komputer dapat melakukannya dengan lebih baik.
Jika sejarah adalah panduan, hampir pasti bahwa kemajuan AI akan menyebabkan lebih banyak pekerjaan menghilang. Orang-orang kelas kreatif dengan keterampilan khusus manusia akan menjadi lebih kaya tetapi jumlahnya lebih sedikit, dan mereka yang memiliki teknologi kreatif akan menjadi pemilik kuasa baru.
4 Pekerjaan lama akan hilang, pekerjaan baru akan muncul
Asosiasi professor Ilmu Komputer, Florida International University, Mark Finlayson mengatakan model bahasa besar seperti ChatGPT yang telah dilatih untuk memecahkan rekor jumlah kata (triliun) telah mengejutkan banyak orang, termasuk banyak peneliti AI, dengan betapa realistis, ekstensif, fleksibel, dan peka konteks penyelesaiannya. Seperti teknologi baru yang kuat yang mengotomatiskan keterampilan, itu akan memengaruhi mereka yang menawarkan keterampilan tersebut di pasar.
Pekerjaan tertentu, seperti juru ketik hampir hilang sama sekali. Namun, sisi baiknya, siapa pun yang memiliki komputer pribadi dapat membuat dokumen dengan pengetikan yang baik dengan mudah, sehingga meningkatkan produktivitas secara luas. Di sisi lain, model bahasa yang besar akan memungkinkan cara kerja baru, dan mengarah pada pekerjaan baru yang belum terbayangkan.
5 Perkembangan dalam teknologi mengarah pada keterampilan baru
Profesor Informatika Biomedis, University of Colorado Anschutz Medical Campus, Casey Greene mengatakan teknologi mengubah sifat pekerjaan. Sama seperti keterampilan untuk menemukan informasi di internet berubah dengan munculnya Google, keterampilan yang diperlukan untuk menarik hasil terbaik dari model bahasa akan berpusat pada pembuatan perintah dan templat perintah yang menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Pengguna dapat membuat permintaan yang lebih spesifik dengan menempelkan bagian dari deskripsi pekerjaan, resume, dan instruksi spesifik. Seperti banyak kemajuan teknologi, cara orang berinteraksi dengan dunia akan berubah di era model AI yang dapat diakses secara luas. Pertanyaannya adalah apakah masyarakat akan menggunakan momen ini untuk mempercepat pemerataan atau memperparah kesenjangan.