REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) telah mengumpulkan 510 laporan benda terbang tak dikenal atau lebih dikenal dengan sebutan UFO. Banyak di antaranya terbang di wilayah udara militer yang sensitif.
Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) dalam laporan 2022 menyatakan tidak ada bukti adanya makhluk luar angkasa. Namun UFO tetap menimbulkan ancaman.
Tahun lalu Pentagon membuka kantor All-domain Anomaly Resolution Office yang berfokus pada penerimaan dan analisis semua laporan fenomena tak dikenal tersebut. Banyak di antaranya telah dilaporkan oleh pilot militer. Badan intelijen pun menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut.
"Peristiwa tersebut terus terjadi di wilayah udara terbatas atau sensitif, sehingga memicu kekhawatiran akan keselamatan penerbangan atau aktivitas pengumpulan musuh,” kata Kantor Direktur Intelijen Nasional seperti dilansir Associated Press, Jumat (13/1/2023).
Dalam versi rahasia laporan tersebut terungkap jumlah objek yang ditemukan di dekat lokasi di mana pembangkit listrik tenaga nuklir beroperasi atau menyimpan senjata nuklir.
Jumlah 510 objek tersebut terdiri atas 144 objek yang dilaporkan sebelumnya dan 366 laporan baru. ODNI menegaskan objek tersebut dapat menimbulkan ancaman. Benda-benda asing itu dapat dicirikan sebagai sistem pesawat tak berawak atau objek seperti balon. ODNI juga memasukkan benda tak dikenal yang bergerak di bawah air, di udara, atau di luar angkasa, atau sesuatu yang bergerak di antara domain tersebut, yang dapat menimbulkan ancaman baru.