Jumat 06 Jan 2023 22:15 WIB

Cina Bangun Jaringan Listrik Digital Holografik Pertama

Jaringan listrik virtual itu terintegrasi dengan sejumlah teknologi seperti satelit.

Prototipe drone yang dikembangkan China (ilustrasi)
Foto: NSSC/CAS
Prototipe drone yang dikembangkan China (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING --- Cina berhasil mengembangkan jaringan listrik digital holografik pertamanya di Provinsi Jiangsu, China timur. Jaringan tersebut diharapkan dapat meningkatkan operasi cerdas dan inspeksi jaringan, menurut State Grid Corporation of China (State Grid), lapor Xinhua, Jumat (6/1/2023).

Jaringan listrik virtual tersebut telah terintegrasi dengan sejumlah teknologi seperti satelit Beidou, komputasi awan, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Jaringan tersebut telah merealisasikan restorasi tiga dimensi dari jaringan listrik lokal, yang meliputi 100.000 kilometer saluran transmisi udara dan 280.000 menara transmisi listrik.

Baca Juga

Sejumlah drone nirawak juga dikerahkan untuk memeriksa jalur transmisi otomatis menara transmisi listrik. Drone tersebut dapat melakukan sejumlah fungsi seperti perencanaan rute otomatis dan pemantauan waktu nyata (real-time), kata Jiang Haibo, Wakil Manajer Umum Jiangsu Fangtian Power Technology Co., Ltd., kontraktor dari proyek tersebut.

Jiang mengatakan drone tersebut memiliki kemampuan pemosisian presisi tinggi level sentimeter dan efisiensi inspeksi sekitar enam kali lipat dibandingkan inspeksi manual.

Jaringan digital juga dapat menyimulasikan dan memprediksi lingkungan operasi jaringan nyata dalam kondisi ekstrim seperti angin topan dan cuaca dingin, memberikan referensi untuk solusi pencegahan bencana, kata Wu Qiang, Wakil Direktur Departemen Peralatan State Grid Jiangsu Electric Power Co., Ltd.

Beban maksimum jaringan listrik Jiangsu diperkirakan mencapai 112 juta kilowatt pada saat musim puncak mendatang. Untuk memenuhi permintaan listrik yang meningkat pada musim dingin ini, jaringan listrik digital holografik dapat membantu memangkas waktu pemecahan masalah sekitar 10 persen serta sangat meningkatkan keamanan dan keandalan jaringan listrik selama jam sibuk, kata Wu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement