Jumat 06 Jan 2023 02:05 WIB

Hindari ‘Tanah Bergerak’, Perhatikan Ini Saat Memilih Rumah

Pergerakan tanah dinilai perlu diantisipasi terutama saat musim hujan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Hati-hati saat membeli rumah karena ada ancaman tanah bergerak (ilustrasi).
Foto: ist
Hati-hati saat membeli rumah karena ada ancaman tanah bergerak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Memilih tempat tinggal seyogianya berada di lokasi yang aman. Hal ini tentunya untuk menghindari potensi bahaya yang bisa terjadi kapan saja, salah satunya ‘tanah bergerak’.

Pergerakan tanah dinilai perlu diantisipasi terutama saat musim hujan. Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Teofilo Patrocinio Freitas mengamini pentingnya memilih area pemukiman. “Untuk menghindari tanah bergerak, saya beri beberapa contoh berkaitan dengan penyebabnya,” kata Teo saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga

Hindari area-area seperti seperti pinggiran sungai, rawan longsor, zona sesar dan terlalu padat, dan tentunya harus memperhatikan kaidah pembangunan. Teo berbagi tips mengenai hal tersebut.

1. Hindari pinggiran sungai

Salah satu penyebab tanah bergerak adalah erosi yang bisa disebabkan air hujan atau air sungai. Karena kondisi tanah yang berada di bukit, lereng atau pinggir sungai, sehingga itu sangat berpotensi menumbulkan tanah bergerak akibat erosi. Karenanya, saat hendak membeli rumah, bisa mempertimbangkan agar tidak memilih daerah dekat bantaran sungai atau perbukitan.

 

2. Hindari daerah rawan longsor

Sebagian besar tanah menyukai air. Tetapi tanah liat, misalnya, mampu menyerap air dengan cepat sehingga bisa sangat berbahaya ketika musim hujan tiba. “Apabila hujan dengan intensitas tinggi, tanah ini tidak bisa menyerap air lagi sehingga jadi longsor,” kata Teo.

 

3. Hindari zona sesar

Disarankan daerah pemukimannya tidak ada atau terletak di zona sesar.  Sesar merupakan patahan yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi dikarenakan pergerakan atau pergesekan patahan itu sendiri. Jangan membangun atau memiliki rumah di aera yang berpotensi berbahaya akibat pergerakan tanah. “Misalnya, kita mengenal yang dinamakan sesar Lembang (Bandung, Jabar),” lanjut dia.

 

4. Hindari wilayah yang terlalu padat

Tanah yang bebannya berlebih biasanya terjadi di kota-kota padat karena pembangunan apartemen, gedung-gedung tinggi. Sehingga tanah yang ada sudah bisa menahan bebannya. Sangat penting untuk memperhatikan kaidah-kaidah pembangunan yang benar agar bangunan tidak mudah roboh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement