REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Pemerintah India akan menerapkan adopsi USB Type-C sebagai port pengisian daya standar untuk produk elektronik mulai Maret 2025. Kebijakan tersebut mengikuti undang-undang serupa yang disahkan oleh Uni Eropa (UE) yang mewajibkan smartphone baru dan perangkat portabel lainnya yang dijual di UE untuk menggunakan pengisian daya USB-C paling lambat 28 Desember 2024.
Langkah itu diterapkan guna memerangi limbah elektronik. Selain itu, pemerintah India kemungkinan memberlakukan pengisi daya standar untuk perangkat yang dapat dikenakan seperti jam tangan pintar dan pelacak kebugaran.
“Pemerintah akan menghadirkan dua jenis port pengisian daya yang umum untuk ponsel dan perangkat elektronik yang dapat dikenakan,” kata Sekretaris Departemen Urusan Konsumen Rohit Kumar Singh, dilansir The Verge, Jumat (30/12/2022).
Namun, sejauh ini, belum ada detail informasi yang diberikan mengenai format pengisian daya mana yang dapat digunakan. India melampaui Amerika Serikat (AS) untuk menjadi pasar ponsel pintar terbesar kedua di dunia pada tahun 2019.
Saat ini, diperkirakan lebih dari 95 persen negara tersebut menggunakan perangkat seluler berbasis Android. Meskipun sebagian besar smartphine Android sudah menggunakan USB-C, iPhone masih menggunakan port Apple Lightning milik Apple.
Belum lama ini, Apple melihat pertumbuhan penjualan yang signifikan di wilayah tempat Apple sekarang memproduksi iPhone 14. Apple sebelumnya menolak upaya UE untuk membuat perusahaan mengadopsi standar pengisian daya USB-C, tetapi sejak itu telah dikonfirmasi secara publik akan mematuhi aturan baru.