Jumat 30 Dec 2022 13:57 WIB

Ilmuwan Kembangkan Tes Darah yang Dapat Deteksi Penyakit Alzheimer

Tes baru ini dapat mendeteksi protein yang spesifik untuk alzheimer.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Penyakit alzheimer menyerang mereka yang di atas usia 55 tahun.
Foto: AP
Penyakit alzheimer menyerang mereka yang di atas usia 55 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat dokter perlu mengonfirmasi diagnosis Alzheimer, mereka akan beralih ke kombinasi pencitraan otak dan analisis sel. Namun, keduanya mempunyai kelemahan. Alat terbaik untuk mendiagnosis penyakit Alzheimer adalah tes darah.

Pekan ini, tim multinasional yang terdiri dari ilmuwan Swedia, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) merinci tes darah berbasis antibody baru yang mereka kembangkan. Menurut studi yang diunggah di jurnal Brain, tes baru ini dapat mendeteksi protein tau yang berasal dari otak, khusus untuk penyakit Alzheimer.

Baca Juga

Setelah mempelajari 600 pasien, tim menemukan bahwa tes mereka dapat membedakan penyakit dari penyakit neurodegeneratif lainnya. Profesor psikiatri di University of Pittsburgh dan salah satu rekan penulis penelitian tersebut Thomas Karikari mengatakan bahwa dia berharap terobosan ini dapat membantu peneliti lain merancang uji klinis yang lebih baik untuk perawatan Alzheimer.

“Tes darah lebih murah, lebih aman dan lebih mudah dilakukan serta dapat meningkatkan kepercayaan klinis dalam mendiagnosis Alzheimer,” kata Karikari, dilansir Engadget, Jumat (30/12/2022).

Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum tes dilakukan ke rumah sakit setempat. Untuk memulai, tim perlu memvalidasi bahwa itu berfungsi untuk berbagai macam pasien, termasuk mereka yang berasal dari latar belakang etnis yang berbeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement