Kamis 22 Dec 2022 18:57 WIB

Ilmuwan Sebut Pembangunan Ladang Angin Mungkin Bisa Ciptakan Kehidupan di Mars

Ilmuwan masih belum yakin apakah energi berkelanjutan dapat ditemukan di Mars.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Foto: NASA
Mars

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para ilmuwan mengungkapkan kehidupan di Mars dapat ditenagai oleh ladang angin. Temuan tersebut tercantum dalam studi yang berjudul Assessment of wind energy resource potential for future human missions to Mars yang diterbitkan pada pekan ini di Nature Astronomy.

Dalam beberapa dekade mendatang, banyak badan antariksa berharap dapat membawa manusia ke Mars untuk tinggal di sana. Misi tersebut membutuhkan energi yang andal dan signifikan agar manusia dapat mulai menciptakan kehidupan di planet merah.

Baca Juga

Ketersediaan dan ketergantungan daya merupakan salah satu masalah terbesar dan terpenting untuk perjalanan ke Mars. Selain itu, para ilmuwan masih belum yakin apakah energi berkelanjutan dapat ditemukan di Mars.

Energi semacam itu dapat dihasilkan dengan berbagai cara, seperti matahari dan nuklir. Menurut studi terbaru, agar kehidupan dapat tercipta di Mars, manusia bisa membangun ladang angin.

Sebab, tenaga angin dinilai bisa mengatasai masalah sumber energi yang dibutuhkan. Sumber energi lain seperti tenaga nuklir dianggap berbahaya karena perubahan musiman dalam jumlah cahaya di permukaan.

Dikutip Independent, Kamis (22/12/2022), studi yang menggunakan model iklim global Mars dan termasuk ilmuwan dari Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) menemukan kecepatan angin di sejumlah lokasi pendaratan yang diusulkan cocok untuk menyediakan tenaga yang cukup. Mereka dapat digunakan sendiri atau bersama sumber energi alternatif lainnya.

Turbin angin dapat mengkompensasi berkurangnya energi yang dihasilkan ketika perubahan cuaca musiman mempersulit penggunaan tenaga surya. Dengan tenaga surya saja, kru masa depan dapat menghasilkan sekitar 40 persen lebih banyak tenaga daripada yang mereka butuhkan. Namun, dengan turbin, itu bisa lebih dari 60 sampai 90 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement