REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di setiap negara, kadang terdapat video game dan film yang dibatasi karena konten kontroversial yang tidak sejalan dengan nilai-nilai negara tertentu. Namun, jarang sekali pembelian ponsel dengan merek tertentu juga dilarang sepenuhnya.
Dilansir dari slash gear pada Kamis (15/12/2022), ada kebijakan seperti itu karena alasan yang bermuatan politik. Misalnya, ketika penggunaan perangkat Huawei dilarang oleh Barat dan Amerika karena takut akan spyware China.
Selain itu ada Samsung Galaxy Note 7 yang dilarang karena alasan berbeda. Ponsel cerdas ini memasuki pasar pada Agustus 2016. Ponsel ini mendapat sambutan hangat banyak yang menganggapnya sebagai ponsel cerdas terbaik saat itu. Namun, ponsel ini sempat dilarang.
Tidak lama setelah diluncurkan, muncul laporan yang mengatakan beberapa unit Samsung Galaxy Note 7 terlalu panas untuk kenyamanan. Beberapa perangkat meleleh dari dalam ke luar, terbakar, membengkak dan langsung meledak.
Tidak jarang mendengar kasus seperti ini untuk ponsel cerdas apapun. Namun, biasanya insiden itu kasuistik dan tidak banyak terjadi,
Namun, Departemen Perhubungan AS merasa perlu untuk melarang adanya Samsung Galaxy Note 7 dari semua penerbangan. Samsung pun menghentikan penjualan sambil melakukan penyelidikannya sendiri.
Raksasa elektronik Korea Selatan meminta mereka yang membeli Note 7 untuk mengembalikan atau menukar perangkat mereka secepatnya. Namun, banyak yang bertahan pada penarikan karena percaya bahwa perangkat aman lantaran si pengguna tidak pernah melihat unit mereka menjadi panas.
Penyedia nirkabel mengikuti langkah Samsung. Beberapa langsung memblokir Note 7 untuk mengakses jaringan dan melalui pembaruan perangkat lunak wajib, Samsung mencegah pengisian baterai melewati 60 persen. Dua taktik ini terbukti efektif dalam memaksakan masalah tersebut.
Setelah itu, Samsung kehilangan lebih dari 1 miliar Dolar AS dalam biaya penelitian dan pengembangan, biaya produksi dan distribusi. Bagaimanapun, ini adalah jenis penarikan yang benar-benar dapat mengurangi kepercayaan konsumen.
Samsung memiliki waktu kurang dari satu tahun untuk membuktikan kepercayaannya dengan peluncuran Galaxy S8 yang akan datang. Untungnya, penjualan Samsung Galaxy S8 berjalan dengan baik.