Rabu 14 Dec 2022 14:38 WIB

Maskapai Selandia Baru Kembangkan Pesawat tanpa Emisi

Pesawat itu nantinya menggunakan teknologi listrik, hidrogen hijau, dan hibrida.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Tempat duduk maskapai Air New Zealand. ilustrasi
Foto: ist
Tempat duduk maskapai Air New Zealand. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Maskapai Air New Zealand mengatakan pada Rabu (14/12/2022) telah bermitra dengan empat pembuat pesawat untuk mengembangkan penerbangan demonstrasi tanpa emisi pada 2026. Pesawat itu nantinya menggunakan teknologi listrik, hidrogen hijau, dan hibrida.

Air New Zealand akan bekerja dengan Eviation, Beta, VoltAero, dan Cranfield Aerospace. Maskapai ini telah menandatangani pernyataan niat untuk memesan yang bertujuan untuk memperoleh tiga pesawat pada awalnya dengan opsi lebih lanjut untuk 20 unit dari satu atau beberapa perusahan lain.

Baca Juga

Maskapai penerbangan nasional Selandia Baru ini juga bergandengan tangan dengan perusahaan infrastruktur pengisian bahan bakar Hiringa Energy. Kerja sama ini untuk lebih memahami infrastruktur yang dibutuhkan untuk menerbangkan pesawat hidrogen ramah lingkungan.

Chief Executive Officer Air New Zealand Greg Foran mengatakan, kemitraan ini akan membuka jalan bagi mitra jangka panjang untuk mengirimkan pesawat yang dapat menggantikan armada domestik turbo prop Q300. Perusahaan itu telah menandatangani nota kesepahaman dengan Airbus SE pada September tahun lalu. Langkah ini untuk meneliti dampak pesawat hidrogen terhadap jaringan, operasi, dan infrastruktur Air New Zealand.

Industri penerbangan global mengandalkan penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) dalam upaya membantu memenuhi tujuannya mencapai emisi net-zero pada 2050. "Sementara itu, teknologi pesawat tanpa emisi akan membantu dekarbonisasi jaringan domestik maskapai selama periode hingga 2050, SAF penting dalam waktu dekat untuk armada jarak jauh," kata Foran.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement